news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Pendaki dari 5 Provinsi Kibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Slamet

18 Agustus 2018 15:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendaki dari 5 Provinsi Kibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Slamet
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pendaki kibarkan merah putih di puncak Gunung Slamet. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), menjadi momentum berpetualang bagi para komunitas pendaki. Para komunitas pendaki dari 5 provinsi itu, sejak Kamis (16/8) sudah berangkat menuju puncak. Hingga kini Sabtu (18/8) mereka sudah mengibarkan bendera merah putih di Gunung Slamet.
Jumlah total pendaki ada sekitar 250 orang. Mereka berasal dari Provinsi Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bahkan ada pria asal Ukraina yang mengikuti pendakian tersebut.
Salah satu pendaki, Arif Rahman, mengatakan para pendaki sudah mulai berangkat sejak Kamis pagi. Dengan dipandu oleh Tim dari Basecamp Kompak, mereka berangkat secara rombongan. " Beberapa warga sekitar juga ikut mengantarkan," katanya.
Dia mengungkapkan, momen pengibaran di Gunung Slamet dimaknai sebagai mengenang kembali jasa para pahlawan. "Ingin merasakan bagaimana pengorbanan para pejuangan kemerdekaan saat itu. Tentunya ini sebagai simbol penghargaan jasa mereka," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Arif mengakui, memasuki musim kemarau saat ini, suhu udara di puncak cukup dingin yakni sekitar 8 derajat celcius. "Suhu di puncak sedang dingin. Jadi yang utama selain perbekalan makanan, tentu mantel atau jaket yang mencukupi, agar tidak kedinginan," kata dia.
Selain suhu udara, ia meminta para pendaki tidak menyalakan api selama pendakian. Sebab dengan musim kemarau ranting, daun sudah mengering, sehingga mudah terbakar.
"Pendaki dilarang membuat api unggun. Karena ranting, daun di jalur pendakian sudah mulai mengering. Rawan terjadi kebakaran," tegas dia.
Satu pendaki lainnya asal Ukraina, Mikael mengaku senang karena selain pemandangan alam yang indah. Selain itu, dirinya juga sangat senang karena keramahan warga sekitar.
"Sangat senang karena bisa melihat puncak Gunung Slamet yang sangat indah. Orang-orang di sini juga ramah-ramah. Terimakasih banyak untuk semua," kata pria yang sudah cukup fasih berbahasa Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
Sementara, hingga Sabtu (18/8) ini, para pendaki masih terus berdatangan. Informasinya, ada sekitar 50 pendaki yang akan puncak Gunung Slamet.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz