Konten Media Partner

Pentingnya Cek Darah untuk Kesehatan Tubuh

7 Mei 2018 19:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pentingnya Cek Darah untuk Kesehatan Tubuh
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi laboratorium (Foto: jarmoluk via Pixabay)
BREBES - Sebagian orang mungkin akan merasa enggan ketika harus melakukan pengecekan darah. Bisa jadi mereka takut kalau kalau diketahui banyak penyakit di dalam tubuhnya. Tapi mau tidak mau, pengecekan darah seharusnya dilakukan secara berkala. Supaya bisa diketahui kandungan​ darah dan penyakit yang mengintainya.
ADVERTISEMENT
Saat ini banyak beredarnya di masyarakat sebuah alat cek darah dengan finger stick. Penggunaannya sangat mudah, cukup mengambil sampel darah (biasanya ujung jari) yang kemudian diteteskan pada stick yang ditancapkan pada alat digital. Secara langsung dapat diketahui hasilnya.
Alat tersebut biasanya hanya digunakan untuk cek kandungan gula darah, kolesterol, dan asam urat. Itu pun tidak secara terperinci. Hanya keluar angka yang bisa dijadikan patokan untuk mengatur pola makan.
Menurut Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Brebes Istiadah Mulyati, finger stick sebetulnya dirancang untuk keperluan pribadi, bukan untuk digunakan secara massal. "Kalaupun digunakan, itu hanya pemeriksaan screening, secara kasar, tidak secara terperinci," jelasnya.
Sehingga, untuk bisa mendapatkan hasil cek darah secara detail, maka harus dilakukan pengecekan di laboratorium kesehatan. "Kalau di laboratorium, yang kita uji serum darahnya, bukan langsung begitu keluar darah kita cek itu tidak, tapi kita proses terlebih dahulu, sehingga terpisah antara serum dan plasma darahnya, dalam serum itu sudah bersih dari sel darah yang menghambat pengecekan," kata Istiadah.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan darah merupakan tahapan yang sangat krusial dalam menentukan diagnosa suatu kondisi. Untuk itu harus teliti dan alat yang digunakan harus dikalibrasi secara rutin.
"Kalau alat sudah bolak balik dipakai, itu juga kemampuan alat punya keterbatasan, harus di kalibrasi lagi. Karena pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan yg sangat krusial dan sangat penting kaitannya dengan penegakkan diagnosa, kita menggunakan alat kimia klinik otomatis dan ada mesinnya. Setiap 6 bulan sekali, kita adakan kalibrasi oleh vendornya," kata Istiadah.
Finger test menurutnya tidak seharusnya dijadikan patokan. Hanya sebagai gambaran saja, untuk menjaga keseimbangan pola hidup dan pola makan. Tapi, kalau menemui gejala yang berkelanjutan, harus cek ke Laboratorium, sehingga akan diketahui secara akurat.
Untuk melakukan cek darah di laboratorium, memang disarankan, pasien itu berpuasa. Puasa di sini maksudnya mengkondisikan tubuh kita dalam kondisi basal, di mana kondisi tubuh normal, fungsi organ tubuh berjalan normal. "Kalau ada makanan, alat pencernaan bekerja dan semua beraktivitas, itu mempengaruhi kondisi darah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kalaupun sekiranya harus cek darah dalam kondisi tidak berpuasa atau cek mendadak, maka itu adalah kondisi saat itu, tidak menggambarkan kondisi riil. Tapi nanti tetap harus cek kesehatan darah dalam kondisi basal, sehingga bisa diketahui ritme perubahannya. "Kalau gula harus sebulan sekali. Karena gula sangat fluktuatif. Sedangkan untuk memantau kesehatan, bisa tiga bulan sekali," rinciannya.
Selain darah, laboratorium kesehatan juga bisa memeriksa urin untuk mengetahui kadar gula darah. "Untuk fungsi ginjal juga dari urin. Asam urat juga bisa digambarkan dari urine. Termasuk test narkoba. Karena semua zat sisa melalui ginjal dan dikeluarkan melalui urine," pungkas Istiadah.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Muhammad Irsyam Faiz