Konten Media Partner

Perahu Karet Rusak, Tim SAR Brebes Siapkan Ban Bekas untuk Evakuasi

7 Januari 2019 17:50 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perahu Karet Rusak, Tim SAR Brebes Siapkan Ban Bekas untuk Evakuasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Menghadapi musim hujan dengan intensitas tinggi, Tim SAR Brebes sudah mempersiapkan personil dan ban bekas untuk evakuasi ketika terjadi bencana banjir. Hal ini disebabkan perahu karet yang biasa digunakan rusak parah.
ADVERTISEMENT
Wilayah Kabupaten Brebes beberapa tahun terakhir selalu dilanda bencana banjir. Segala macam persiapan telah dilakukan oleh Tim SAR Brebes guna menghadapi situasi tersebut. Salah satunya perahu karet yang digunakan untuk evakuasi warga terdampak banjir. Namun, terdapat kendala pada peralatan penting tersebut. Perahu karet satu-satunya yang dimiliki Tim SAR Kabupaten Brebes kondisinya rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi. Tim SAR Brebes juga sudah mengajukan bantuan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas) pusat, namun hingga kini belum direalisasikan.
Koordinator SAR Brebes Adhe Dani Rajardjo mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan perahu karet karena wilayah Kabupaten Brebes merupakan daerah perairan yang rawan terjadi bencana alam terutama banjir.
"Perahu karet sangat dibutuhkan dan paling kita andalkan untuk melakukan evakuasi saat terjadi banjir. Ketika bencana itu terjadi dan tidak ada perahu karet, maka kami tidak bisa berbuat apa-apa," jelas Ade saat ditemui di markas SAR Brebes, Senin, 7 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut disikapi Tim SAR Brebes dengan memanfaatkan ban dalam bekas berukuran besar sebagai pengganti perahu karet untuk evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. "Diharapkan ban dalam itu berfungsi untuk menyelamatkan warga yang tidak bisa berenang sehingga tidak tenggelam," kata Ade.
Saat ini, Tim SAR Brebes sudah mengumpulkan 9 buah ban dalam bekas yang diperoleh dari sumbangan para dermawan. Selain ban bekas, Tim SAR juga mengecek kondisi gergaji mesin, alat selam, rompi pelampung dan beberapa kantong mayat. "Kami cek kondisi peralatan yang kami punya supaya saat dibutuhkan bisa berfungsi dengan baik," pungkas Ade. (*)
Reporter : Yunar Rahmawan
Editor : Muhammad Abduh