Petani di Kab. Tegal Terima 400 Paket Program Pompa Air Konversi BBM ke BBG

Konten Media Partner
18 November 2020 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah stakeholder melihat operasional paket program konvers BBM ke BBG untuk mesin pompa air kepada petani di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Rabu (18/11/2020).
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah stakeholder melihat operasional paket program konvers BBM ke BBG untuk mesin pompa air kepada petani di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Rabu (18/11/2020).
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sebanyak 400 paket program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin pompa air, Rabu (18/11/2020), dibagikan ke petani di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Paket bantuan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu di antaranya pompa air, selang regulator, elpiji 3 Kg hingga perangkat konverter lainnya. Dan, secara simbolis diserahkan ke petani di Aula Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Tegal.
Hadir sejumlah stakeholders di antaranya dari Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI Paramitha Indra Kusuma, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Toto Subandriyo, dan Senior Supervisor Communication dan Relation MOR IV PT Pertamina (Persero) Arya Yusa D.
Perwakilan Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM Sugiarto mengatakan, program tersebut dimulai tahun 2019 dengan 1.000 paket untuk 4 kabupaten/kota di Pulau Jawa. "Hasil evaluasi tahun lalu ternyata banyak memberikan manfaat ke petani. Ada penghematan sekitar 50 persen untuk bahan bakar," kata Sugiarto dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, tahun 2020 ini, Kementrian ESDM kembali memberikan program bantuan 10.000 paket di 24 kabupaten kota. "Semoga bermanfaat bagi masyarakat apalagi di tengah pandemi. Di Kabupaten Tegal ini 400 paket," kata dia.
Pjs Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR JBT, Marthia Mulia Asri melalui Senior Supervisor Communication dan Relation Arya Yusa D menyampaikan dukungan Pertamina terhadap program yang dijalankan oleh pemerintah. Yaitu untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar yang semula menggunakan bensin menjadi elpiji, khususnya untuk kegiatan pengairan petani dalam penyiraman lahan pertanian.
“Dengan pemanfaatan bahan bakar gas, petani bisa menghemat kebutuhan energi untuk operasional hingga 30-50 persen. Perawatan mesin juga cenderung lebih mudah ketimbang mesin BBM. Selain itu, kadar emisi gas buang juga lebih sedikit. Jadi dapat berdampak baik untuk lingkungan,” sebut Arya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, program konversi pertanian menggunakan gas sejalan dengan Peraturan Presiden No. 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.
“Sebagai BUMN yang menjalankan penugasan dalam pendistribusian LPG bersubsidi, kami mendukung program tersebut dan memastikan agar ketersediaan stoknya terjamin,” sambungnya.
Program tersebut juga dapat mengoptimalkan Pertamina dalam mendistribusikan produk gas subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Dalam hal ini adalah petani kecil yang membutuhkan bantuan.
Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha mengatakan, program konversi BBM ke BBG merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Komisi VII bersama Kementrian ESDM. “Gas LPG yang selama ini kita lihat sehari-hari untuk memasak, sekarang kita gunakan jadi bahan bakar pompa air, yang aman dan lebih hemat ketimbang menggunakan bensin,” ujar Paramita.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga mengingatkan agar para petani bisa memanfaatkan bantuan yang diterima dengan sebaik-baiknya. (*)