Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Polisi Gunakan Drone untuk Olah TKP Kecelakaan Maut di Brebes
21 Maret 2018 11:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
BREBES - Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jateng melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan di Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Rabu 21 Maret 2018. TAA Polda Jateng mengerahkan scanner laser 3D dan satu drone untuk mengambil gambar di Jalan Utama Purwokerto-Tegal itu.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kamera drone ini dilakukan agar polisi bisa memetakan secara menyeluruh di lokasi kejadian. Olah TKP dimulai dari mengambil gambar jalan, bangunan sekitar lokasi kejadian dan kendaraan yang terlibat.
Kasubdit AKBP Catur Gatot Efendi melalui Kasi Laka Lantas Ditlantas Polda Jateng, Kompol I Ketut Sudana menjelaskan, olah TKP dilakukan untuk menganalisa kecelakaan yang terjadi saat kejadian. "Pada hari ini kita melakukan TAA, hasilnya akan berupa animasi, alat yang dipakai 3D, laser dan scanner," katanya di lokasi.
Dia mengungkapkan, dalam scanner itu dilakukan di empat titik. Dimulai dari turunan di Desa Pagojengan. "Tiap titiknya membutuhkan enam menit. Ditambah juga ada beberapa titik scanner untuk mobil pick up L300," ujarnya.
Dia menambahkan, kemiringan jalan termasuk dalam scanner tersebut. Dan termasuk panjang kemiringan dari turunan.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita ukur dari Flyover Kretek ada tiga kilometer panjangnya turunan. Itu yang kemungkinan menambah laju laju truk saat kecelakaan," imbuh dia.
Saat ditanya penyebab kecelakaan, dia belum bisa menyimpulkan. Karena ada banyak unsur yang menjadi penyebab kecelakaan itu. "Untuk hasil masih butuh waktu lagi. Karena bisa juga karena muatan, turunan atau yang lainnya," tandasnya.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz