Proyek Malioboro Kota Tegal Telah Rampung Tapi Masih Terlihat Semrawut

Konten Media Partner
23 Agustus 2022 21:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah mobil parkir di bahu jalan dan kendaraan lain lewat berlawanan arah. (setyadi/panturapost.com)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah mobil parkir di bahu jalan dan kendaraan lain lewat berlawanan arah. (setyadi/panturapost.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TEGAL - Pembangunan city walk Jalan Ahmad Yani yang disebut malioboro-nya Kota Tegal, Jawa Tengah diklaim telah rampung. Namun saat ini kondisinya masih semrawut. Trotoar hingga bahu jalan di dua jalur justru dijadikan tempat parkir kendaraan. Hal itu bahkan terkesan dibiarkan. Kesemrawutan tak terhindarkan, utamanya di jam-jam sibuk.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan, Selasa (23/8/2022) banyak sepeda motor parkir di atas trotoar yang sebenarnya jalur pejalan kaki. Kebanyakan leluasa parkir di depan pertokoan. Tak jarang kehadiran juru parkir justru mengarahkan sepeda motor untuk parkir di atas trotoar.
Selain kendaraan roda dua, kendaraan pribadi roda empat hingga angkot juga banyak parkir di bahu jalan sebelah barat dan timur. Tepatnya berada di jalur yang sebenarnya untuk mangkal foodtruck di malam hari. Kesemrawutan diperparah ketika ada sepeda motor yang nekat berlawanan arah.
Seperti diketahui, dua jalur di Jalan Ahmad Yani telah dijadikan satu arah dari selatan ke utara. Sementara kendaraan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang kerap melintas justru terkesan membiarkan.Termasuk adanya petugas Dishub maupun Satpol PP yang biasanya ditugaskan di sekitar depan Pasar Pagi terlihat enggan menata maupun menegur.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu warga, Saeful Iman (43) kesemrawutan di Jalan Ahmad Yani terjadi di pagi, siang hingga menjelang sore. "Lumayan semrawut, macet. Belum lagi kendaraan parkir kanan kiri ditambah banyak motor yang kadang dari pasar pagi nekat lawan arah," kata Saeful, Selasa.
Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Setia Budi mengatakan, pembangunan atau penataan city walk belum final. Masih ada beberapa pekerjaan yang akan dilaksanakan di tahun 2023.
"Untuk penyempurnaan Jalan Ahmad Yani di anggaran perubahan 2023. Seperti untuk pemasangan lampu pedestrian termasuk pemeliharaan jalannya," kata Budi.
Seperti diketahui, berdasarkan kontak kerja, proyek “Malioboro” dengan anggaran senilai Rp 9,7 miliar dan dikerjakan mulai 6 September 2021 semestinya rampung 24 Desember 2021. Pemkot kemudian memberi perpanjangan waktu awal hingga 8 Januari 2022 kepada pihak rekanan. Namun juga belum selesai atau pekerjaan baru 60 persen.
ADVERTISEMENT
Pemkot akhirnya kembali memberikan kesempatan merampungkan pekerjaan mulai 9 Januari hingga 29 Januari 2022. Dengan catatan kontraktor harus membayar denda Rp 8,8 juta per hari sebagai denda keterlambatan atau yang dihitung sebesar 1/1.000 (satu per seribu/permil) dari harga kontrak.
Namun nyatanya, hingga Maret 2022 pekerjaan tak kunjung rampung hingga akhirnya Pemkot melakukan pemutusan kontrak sepihak pada 8 April 2022.
Kelanjutan pembangunan akhirnya dibebankan ke anggaran pemeliharaan oleh DPUPR. Meski belum ada pekerjaan besar yang dilakukan hingga kini.
Sebagai informasi, awal-awal pekerjaan sempat menuai pro kontra dari masyarakat setempat. Yang kontra menyebut salah satunya karena tidak ada sosialisasi hingga studi kelayakan. Bahkan mereka yang kontra sempat aksi demonstrasi dan menggugat perwakilan kelompok atau class action ke pengadilan negeri. (*)
ADVERTISEMENT