Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Puluhan Warga Kabupaten Tegal Terserang Chingkungunya
16 Oktober 2021 21:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
TEGAL - Puluhan warga Desa Luwijawa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal terserang penyakit Chikungunya . Tercatat sejak sepekan terakhir, sudah 50 orang yang terserang Chikungunya. Yakni mengalami demam, ruam pada kulit dan merasakan nyeri sendi serta sakit kepala.
ADVERTISEMENT
Salah Seorang warga yang terkenca Chikungunya, Dasri (65), mengaku sudah sepekan terkena Chikunguya. Awalnya hanya mengira mengalami demam biasa dan lama kelamaan merasakan nyeri pada persendian.
"Sekarang masih sakit, tapi agak mendingan. Saya kira sih demam biasa, ada panas dan dingin. Gak tau ternyata kena Chikungunya," katanya, Sabtu (16/10/2021).
Meski sudah sepekan merasakan sakit, Dasri enggan memeriksakan dirinya ke Puskesmas atau ke rumah sakit karena takut nanti dianggap penyakit COVID-19 dan harus menjalani isolasi. Ia pun terpaksa hanya membeli obat herbal agar sembuh.
"Gak periksa. Takut sih nanti diisolasi, dianggap kena COVID -19," bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Luwijawa, Topurihatun menyatakan bahwa Chikungunya yang menerang warganya sepekan terakhir ini adalah kasus pertamakali di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya tidak pernah ada dan saya tidak pernah mendengarnya. Ini kasus pertama yang ada di sini," ucapnya.
Berdasarkan pendataan, jumlah warga yang menderita Chikungunya sebanyak 50 orang. Saat ini sudah ada yang sembuh dan pengobatan di rumah. Pihak desa juga sudah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk dilakukan foging.
"Ya ada warga yang memeriksakan diri ke bidan desa ada juga yang tidak. Rata-rata mengalami demam dan nyeri persendian sampai tidak bisa jalan. Yang kena mulai dari orang dewasa, lansia dan anak anak," ujarnya.
Kepala Puskesmas Jatinegara, dr Ulinuha, mengatakan kasus tersebut berawal dari salah satu warga di RT.10/02. Pada awal Oktober mengalami sakit, yakni nyeri sendi, sakit kepala, kelelahan disertai demam dan ruam pada kulit. Tidak lama kemudian salah satu dalam anggota keluarga juga mengalami hal yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kondisi pemukiman yang saling berdekatan sehingga virus Chikungunya cepat menyebar," jelasnya.
Kemudian, lanjut Ulinuha, salah satu warga yaitu Lutifatun dan anaknya mengalami keluhan yang sama dan kemudian berobat ke Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) Desa Luwijawa. Setelah di periksa dan meminum obat selama dua hari sehat kembali dan bisa beraktifitas
"Lutifatun melihat kondisi tetangga banyak yang mengeluh sakit melaporkan ke bidan desa setempat dan pemerintah desa setempat," jelasnya.
Kemudian petugas surveilans melaksanakan pemeriksaan Epidemiologi (PE) di beberapa lingkungan di desa tersebut. Hasilnya, di RT 10 RW 02 ada 17 orang, RT 03/RW 01 ada 10 orang, RT 12/RW 03 ada 13 orang, RT 11/RW 02 ada 8 orang, dan RT 14/RW 03 ada 2 orang.
ADVERTISEMENT
"Total ada ada 50 orang yang terkena Chikungunya. Alhamdulillah semua sudah diobati dan membaik yang di rawat ada dua orang sudah membaik juga. Kami minta warga menguras penampungan air secara berkelanjutan setiap Minggu dua kali, apalagi jelang musin hujan," pungkasnya. (*)