Konten Media Partner

Sate Blengong, Kuliner Khas Brebes

5 Februari 2018 15:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sate Blengong, Kuliner Khas Brebes
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Sate merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang hampir ada di seluruh pelosok negeri. Macamnya pun beraneka ragam di setiap daerah. Seperti di Kabupaten Brebes, sate yang umumnya dibakar, namun sate ini terbilang berbeda.
ADVERTISEMENT
Namanya sate blengong, dengan tusuk satenya yang panjang, sate ini diolah dengan racikan bumbu rempah-rempah khas Indonesia dan dimasak bersamaan dengan lidinya. Blengong sendiri merupakan unggas hasil persilangan antara bebek dan entok. Dagingnya akan lembut ketika dikunyah dan tidak amis ketika dimasak dengan benar.
Di Kabupaten Brebes, sate blengong biasa disandingkan dengan kupat glabed. Karena berkuah santan dengan kekentalan yang cukup menggoda lidah.
Sate Blengong, Kuliner Khas Brebes (1)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu warung kupat sate blengong adalah milik Om Sabar yang berlokasi di belakang kantor pos Brebes. Pemilik warung, Sabar (32) mengaku, usahanya itu diturunkan dari ayahnya. "Sudah 40 tahun lebih, dulu bapak yang jualan di sini, karena sudah sepuh jadi saya yang menggantikannya," kata Sabar sembari melayani pembeli, Senin 5 Februari 2018.
ADVERTISEMENT
Sabar mengungkapkan, sate blengong buatan keluarganya sangat empuk karena mengalami dua proses dalam memasaknya. "Sebelum dimasak sate, daging diungkeb dulu dengan bumbu selama 1 jam, setelah itu baru diiris dan ditusuk kemudian dimasak kembali selama 1 jam sampai jadi seperti ini," terangnya.
Sate Blengong, Kuliner Khas Brebes (2)
zoom-in-whitePerbesar
Selain bumbu satenya yang terbilang banyak, sayur dari kupatnya sangat kental dibandingkan warung kupat sate lainnya. "Kata pelanggan, sayur di sini lebih kental," ungkap Sabar.
Untuk sate blengong, Sabar membanderol dengan harga lima ribu per tusuknya. "Kalau kupatnya tujuh ribu sepiring," katanya.
Seperti halnya pedagang telur asin yang menjamur, banyaknya warung yang menyuguhkan sate blengong sama sekali tidak membuat Sabar pesimis dengan jualannya itu. "Alhamdulillah dari saya buka jam 4 sore sampe jam 10 malam tetap ramai," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter/Foto: Yunar Rahmawan
Editor: Muhammad Irsyam Faiz