Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Segarnya Es Sagwan, Minuman Legendaris Khas Tegal
18 Maret 2018 16:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Es Sagwan. (Foto: Muhammad Irsyam Faiz)
TEGAL - Bagi warga Tegal dan sekitarnya, nama Es Sagwan pasti tak asing di telinga mereka. Minuman yang sudah ada sejak zaman Presiden Soekarno ini pernah menjadi favorit anak sekolahan.
ADVERTISEMENT
Sekilas, minuman ini mirip es dawet. Bedanya jika es dawet ini terdapat butiran memanjang berwarna hijau, Es Sagwan ini memiliki butiran panjang berwarna putih. Dari teksturnya juga sudah berbeda. Es Sagwan cenderung lebih keras.
Butiran putih memanjang itu berasal dari tepung ketela yang diadon. Sebagaimana dawet, Es Sagwan ini disajikan dengan campuran santan, es serut dan dipadu dengan sirup manis berwarna merah. Jika kurang manis, Anda bisa menambah cairan gula merah. Minuman ini sangat cocok dinikmati saat terik matahari.
Es Sagwan sendiri diambil dari nama pembuatnya, Sagwan. Warga asal Desa Pandean, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal itu pertama kali membuat es tersebut pada 1951. Saat itu, namanya bukan Es Sagwan, tapi Es Pipil. Dinamakan Es Pipil karena membuatnya dengan cara mencicil (dalam bahasa jawa mencicil itu mipil).

Slamet, 68 tahun, berdiri di samping foto ayahnya, Sagwan. (Foto: Muhammad Irsyam Faiz)
ADVERTISEMENT
"Ketika itu, banyak warga di Desa Pandean berprofesi sebagai pembuat es, tapi dengan cara dicampur jadi satu," kata Slamet, 68 tahun, anak sulung Sagwan yang kini meneruskan usaha ayahnya di Jalan Sumbodro, Kota Tegal.
Menurut Slamet, Es Sagwan sempat menjadi favorit anak sekolahan di era 1980-1990. Ini karena kesegaran yang muncul setelah minum es tersebut. Saat itu, muncul istilah bagi para pelajar "belum pas kalau belum nyagwan (minum Es Sagwan)". Maka, hampir setiap siang, kala itu warung Es Sagwan yang berada di sekitar sekolah di daerah Randugunting, Tegal itu selalu diserbu pelajar.
Karena semakin berkembang, pada 1990 anak-anak Sagwan akhirnya meneruskan usaha tersebut dengan membuka warung es di sejumlah tempat. "Saya yang pertama kali meneruskan. Saya buka warung di sini karena dekat dengan sekolah (SMA N 3 Kota Tegal)," katanya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, meskipun sudah banyak aneka minuman dengan berbagai varian rasa, Es Sagwan masih tetap bertahan. Setiap hari, Slamet menghabiskan 50 porsi. "Kalau lagi rame bisa 100 porsi," katanya.
Menurut Slamet, saat ini sudah ada enam warung Es Sagwan yang dikelola oleh saudara-saudaranya. Warung-warung itu antara lain berada di Kelurahan Randugunting, Jalan KS.Tubun, Mejasem, Jalan Cendrawasih, Jalan AR. Hakim, dan di jalan Sumbodro.
Reporter/Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Timnas Indonesia akan menghadapi Australia di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga yang digelar di Sydney Stadium, Kamis (20/3), sekaligus menjadi debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Garuda. Mampukah Indonesia mencuri poin dari tuan rumah?