Konten Media Partner

Sejarah Batik Salem dan Awal Mula Pemasarannya

2 Oktober 2018 15:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejarah Batik Salem dan Awal Mula Pemasarannya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Motif Batik Salem Brebes. (Foto: Muhammad Irsyam Faiz)
BREBES - UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia. Pemerintah juga sudah menetapkan tanggal 2 Oktober menjadi Hari Batik Nasional.
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai macam motif dan corak batik di seluruh pelosok negeri. Termasuk juga ada batik Brebes-an yang kita kenal dengan nama Batik Salem. Disebut Batik Selem karena berasal dari Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.
Meskipun batik Salem berada di Wilayah Brebes, namun motifnya hampir sama dengan motif batik di Jawa pada umumnya. Yakni motif Sogan dengan ciri berwarna coklat seperti pecah kopi, manggar dan ukel.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Wijanarto mengatakan, batik Brebesan dipengaruhi oleh batik Pekalongan. "Dipercaya, motif batik Salem merupakan persilangan dari Pekalongan. Karena memang, sejarah batik di Brebes itu bermula dari munculnya pengaruh batik pekalongan pada awal abad 20," jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 2 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Namun, Wijanarto kembali menerangkan, sejarah perkenalan batik di wilayah Salem ternyata sudah ada sejak akhir abad 19. Ceritanya, bermula saat ada kunjungan kerja yang dilakukan oleh Bupati Brebes kala itu, Candranegara.
"Jadi bupati ini adalah salah satu bupati yang membuka komunikasi, sehingga mengetahui ada salah satu wilayah yang masih dipengaruhi budaya adat hinduisme," tutur Wijan.
Dari hasil blusukannya itu, Bupati Candranegara menyampaikan laporannya kepada pemerintah kolonial Belanda. Selain itu, Candranegara juga menyampaikan ke lembaga ilmu pengetahuan jaman VOC (kalau sekarang LIPI) yang kemudian tertarik mempelajari Salem.
Saat itu di Salem belum ada yang mengenakan batik, dan Candranegara datang mengenakan kain bawahan berupa batik. Dari situlah awal mula Salem mengenal batik.
ADVERTISEMENT
"Itu baru sebatas mengenal batik, belum memproduksi. Setelah kedatangan orang Pekalongan yang mengungsi ke Salem dan mempunyai tradisi membatik, akhirnya ditularkan ke warga sekitar. Itu saat terjadi revolusi 45," jelas Wijan.
Setelah mulai memproduksi kain batik, orang salem tidak langsung memasarakannya ke masyarakat luas. Pemasaran batik salem kala itu berjenjang tempatnya. "Yang menarik adalah, pemasarannya dari Salem, Banjarharjo, Tanjung, dan di tanjung inilah batik salem dikenal luas," kata Wijan.
Kendala pemasarannya juga dirasakan oleh warga Brebes, dimana ketika ingin mendapatkan batik Salem asli, mereka harus langsung datang ke tempatnya. Hal ini disebabkan masih minimnya butik atau konter yang menyediakan batik Salem.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Muhammad Irsyam Faiz