Sejarawan Soal Kerusuhan 22 Mei: Mirip 1998

Konten Media Partner
25 Mei 2019 23:34 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejumlah massa aksi terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BREBES – Aksi kerusuhan yang terjadi pada tanggal 22 Mei 2019 lalu, di Jakarta mendapatkan berbagai reaksi dan kecaman keras dari berbagai pihak. Selain itu, aparat penegak hukum diminta untuk mengusut tuntas insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejarawan Brebes, Wijanarto mengecam keras kerusuhan 22 Mei lalu. Wijanarto memberikan pandangannya sebagai akademisi soal peristiwa tersebut.
“Jakarta itu sebenarnya sudah kenyang dengan persoalan konflik horisontal. Apalagi terkait isu politik dan pilkada. Dulu ada insiden lapangan banteng, yang berkaitan PPP, kemudian tahun 1965 insiden PKI, dan (Mei) tahun 1998 insiden yang sampai sekarang masih menjadi persoalan,” ucap Wijanarto, Sabtu 25 Mei 2019.
Ia menyebut, jika insiden kerusuhan yang terjadi di Jakarta diduga ada peran besar di baliknya. “Yang menarik insiden di Jakarta itu kok ya mirip tanda-tanda saat insiden 1998. Kejadianya di tanggal, 22 Mei dan 21 Mei. Artinya ada semacam penanda yang dipilih dan ditiru yang berkaitan tanggal itu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Wijan mengutarakan, diduga pemicu kerusuhan lantaran adanya kegiatan rentetan politik identitas yang sebelum kejadian kerusuhan terjadi.
“Jakarta memang satu wilayah dengan kompleksitas politik dan etnis beragam. Kemudian rentan politik identitas. Kita ini hidup dalam situasi postur itu. Artinya ketika ketidakbenaran seolah-olah kebenaran sehingga masyarakat memercayainya,” beber dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Brebes Narjo, mengutuk keras aksi kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Menurutnya ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum sesudah penetapan Pemilu serentak 2019.
“Terkait aksi kerusuhan di Jakarta, ini jelas disebabkan oleh adanya penumpang penumpang gelap yang memanfaatkan momentum penetapan hasil pemilu serentak. Makanya insiden ini harus diusut tuntas oleh aparat penegak hukum,” ucap Narjo.
Ia pun mengapresiasi kinerja dari aparat kepolisian dan TNI dalam melakukan upaya upaya pencegahan serta penanganan pada saat kerusuhan 22 Mei lalu. “Saya berkeyakinan aparat kepolisian dan TNI terus menjadi garda terdepan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono menghimbau masyarakat untuk dapat menciptakan situasi kondusif pasca kerusuhan di Jakarta.
“Mari kita bersama sama menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Brebes agar menjaga situasi yang kondusif dan jangan mudah terprovokasi dengan hasutan untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum dan ikonstitusional,” ucap Aris.
Saat ini, siituasi di Jakarta sekarang sudah jauh lebih kondusif. Ia menjelaskan kejadian di Jakarta tidak ada hubungannya dengan umat dan agama. Namun murni tindakan pengacau yang ingin mengacaukan keadaan negara.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Irsyam Faiz