Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Seorang Remaja di Tegal Tewas Usai Perang Sarung
11 April 2022 3:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
TEGAL - Seorang remaja meninggal dunia akibat tawuran di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal jelang sahur Minggu, 10 April 2022. Korban sempat mendapatkan perawatan di RSUD dr Soesilo Slawi, namun akhirnya meninggal pada Minggu malam.
ADVERTISEMENT
Korban diketahui bernama Catur Setiawan (18) warga Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi yang juga merupakan pelajar SMKN2 Slawi. Polisi kini telah mengamankan 10 orang dari 2 kelompok remaja yang terlibat tawuran.
Dari rekaman video yang di unggah di Facebook oleh akun INFO SEPUTAR TEGAL menunjukkan 2 kelompok remaja terlibat tawuran. Nampak para remaja itu saling serang menggunakan senjata tajam, pentungan, kain sarung yang telah diberi batu atau benda lainnya.
Petugas pemulasaran jenazah RSUD dr Soesilo Slawi, Ida mengatakan korban mengalami luka parah di kepala. Korban sempat mendapatkan perawatan namun akhirnya tidak tertolong.
"Luka yang paling parah yang di kepala, sampai pecah. Mungkin itu kena benda tumpul seperti batu," katanya.
Kakak korban, Eko (30) saat ditemui di ruang jenazah RSUD dr Soesilo mengaku tidak tahu secara detail terkait kejadian yang menewaskan adiknya. Namun saat itu, korban sempat pamit akan pergi ronda sebelum sahur.
ADVERTISEMENT
"Saya gak tahu kejadiannya seperti apa. Korban hanya pamit mau ronda. Ternyata kejadiannya seperti ini," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda mengatakan peristiwa itu terjadi di depan SMPN 3 Slawi.
"Korban dalam keadaan kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Kemudian pada malamnya dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Ditanya apakah korban meninggal akibat tawuran antar 2 kelompok remaja, Dewa menjawab bisa dikatakan demikian. Ia menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan perkara untuk mengetahui lebih lanjut motif dan siapa pelakunya.
"Sejauh ini kami telah memintai keterangan 10 saksi dari kedua kelompok. Kita masih melakukan pendalaman untuk menentukan tersangka," pungkasnya. (*)