Sidak Pembangunan KPT, Bupati Brebes: Awal Juli Harus Bisa Boyongan

Konten Media Partner
25 Mei 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Brebes Idza Priyanti sidak pembangunan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) di Desa Pagejugan Kecamatan Brebes, Rabu (25/5/2022).
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Brebes Idza Priyanti sidak pembangunan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) di Desa Pagejugan Kecamatan Brebes, Rabu (25/5/2022).
ADVERTISEMENT
BREBES – Usai sidak pembangunan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) di Desa Pagejugan Kecamatan Brebes, Rabu (25/5/2022), Bupati Brebes Idza Priyanti minta rekanan mempercepat pekerjaan. Sehingga pada 7 Juli 2022 mendatang, KPT sudah bisa soft launching atau mulai boyongan.
ADVERTISEMENT
"Setelah kami lihat-lihat progres bangunan sekitar 74 persen. Dan kami minta target pembangunan dipercepat agar selesai pada awal bulan Juli nanti," kata Idza Priyanti.
Bupati optimis, proyek dengan anggaran APBD mencapai Rp 110 milliar lebih itu akan selesai sebelum masa kontrak pekerjaan berakhir, yakni tanggal 24 Agustus 2022 mendatang.
Dalam sidak ke KPT, Bupati melibatkan pihak terkait.di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Inspektorat hingga tokoh masyarakat setempat.
"Tadi kita melihat secara bersama, kita cek, kualitasnya sudah sesuai dengan aturan dan sesuai waktu yang diharapkan. Biaya pembangunannya juga sesuai dengan aturan yang ada. Harapan kami tanggal 7 Juli kita bisa boyongan," kata Idza Priyanti.
Sementara itu , Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan KPT Brebes, Dani Asmoro mengatakan, progres pembangunan KPT saat ini sudah mencapai 74 persen dari target 78 persen.
ADVERTISEMENT
Target sedikit mundur lantaran pengaruh faktor cuaca lantaran sering turun hujan. Namun pihaknya memastikan bahwa pembangunan disesuaikan target waktu yang telah dipercepat satu bulan lebih awal.
"Untuk memastikan kualitas bangunan kita ada pengendalian mutu. Setiap tahapan kita lakukan pengetesan material maupun barang. Lift juga nanti kita cek atau uji laik fungsinya. Nanti gedung ini bersertifikat laik fungsi (SLF)," kata Dani Asmoro.
Selain itu, kata dia, pengawasan konstruksi pembangunan terus dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi dan dilakukan di laboratorium yang sudah terakreditasi. Mereka yang akan menyatakan layak atau tidaknya setiap tahapan.
"Setiap tahapan kita uji dan awasi. Kontrol kualitas material dan lainnya juga tetap kita lakukan agar gedung ini layak ditempati," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pelaksana proyek, Martono menyatakan jika pembangunan KPT yang terdiri dari enam lantai itu bisa tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Target pekerjaan yang sesuai kontrak pada 24 Agustus dipercepat lebih awal. Namun pihaknya memastikan kualitas bangunan memenuhi Standar Kelayakan Fungsi (SLF).
"Jadi mungkin bulan Juli sudah bisa ditempati. Kita maksimalkan seperti itu. Percepatan pembangunan ini tidak akan mempengaruhi kualitas," kata Martono.
Saat ini, kata Martono, pembangunan KPT menemui sedikit kendala karena curah hujan cukup tinggi. Namun pihaknya menyikapi kondisi itu dengan penyesuaian pekerjaan. Manakala sedang hujan, para pekerja akan melakukan pekerjaan di bagian dalam gedung. Sebaliknya, jika cuaca mendukung maka pekerjaan akan di luar bangunan.
"Untuk percepatan juga saat ini masih ada pekerja yang bekerja di malam hari," pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT