Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
SMK Muhammadiyah Adiwerna Terapkan Home Schooling, Siswa Lebih Senang
6 Agustus 2020 20:11 WIB
ADVERTISEMENT
TEGAL - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring atau online tidak efektif, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Adiwerna, Kabupaten Tegal menerapkan home schooling secara berkelompok akibat pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
ADVERTISEMENT
Kepala SMK Muhamadiyah, Adiwerna, Ajuslan, Kamis (5/8) mengatakan bahwa pihaknya menerapkan home schooling karena KBM daring tidak efektif. Dengan sistem home schooling ini, siswa pun lebih senang karena materi pelajaran mudah diterima.
"Kami melaksanakan home schooling ini di beberapa titik, yakni di wilayah Lebaksiu, Margasar, Jatinegara dan Adiwerna dan Dukuhturi," katanya.
Selain dilakukan di rumah rumah siswa, lanjut Ajuslan, home schooling juga bisa dilakukan di wilayah Kabupaten Tegal yang terdapat lembaga satu yayasan dengan Muhammadiyah. Seperti di Kecamatan Dukuhturi, home schooling dilakukan di Panti Asuhan Muhamadiyah.
"Untuk wilayah perbukitan yang susah sinyal, seperti daerah Jatinegara dan Margasari. Kita kirimkan guru untuk datang langsung ke rumah rumah siswa. Apalagi, siswa kami banyak yang dari kalangan keluarga tidak mampu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk home schooling di Kecamatan Dukuhturi, siswa dikumpulkan di aula panti asuhan dan sebuah gazebo untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok sesuai jurusan masing-masing, yakni jurusan teknik kendaraan ringan, akuntansi dan animasi. Jumlah siswa kelas X sebanyak 80 anak untuk tiga jurusan dibagi menjadi empat titik lokasi. Seperti di kecamatan Lebaksiu, Margasari, Jatinegaradan Dukuhturi. Sementara untuk siswa kelas sepuluh sebagian dilakukan di sekolah dan panti asuhan yang berada di dekat sekolah.
"Meski demikian kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan tetap memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar," jelasnya.
Salah seorang siswi kelas X, Febi Iriana mengaku lebih senang mengikuti home schooling dibandingkan KBM daring. Pasalnya, dengan home schooling, ia tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk membeli kuota.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya home schooling, saya merasa terbantu karena guru hadir di rumah. Tidak membutuhkan internet dan hemat kuota," akunya.
Senada dikatakan siswa yang lain, Liza Isti Priasih. Menurutnya, ia lebih mudah menerima materi pelajaran dengan metode home schooling dibanding metode daring atau online.
"Ya apalagi kita kan dibagi beberapa kelompok. Jadi jumlah siswanya tidak banyak, sehingga kita lebih fokus dan mudah menerima materi," ungkapnya. (*)
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 10:32 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini