SMP N 5 Brebes Dinobatkan Jadi Sekolah Ramah Anak Tingkat Nasional

Halaman kelas SMP N Brebes dibuat taman yang membuat asri sekolah tersebut. (foto: Fajar Eko Nugroho)

BREBES - SMP N 5 Brebes belum lama ini dinobatkan menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA) tingkat nasional, kategori tingkat SMP.

"Sebenarnya ada tiga SMP dan beberapa MTS yang dapat SRA. Tapi SMP N 5 menjadi satu-satunya sekolah negeri. Yang lain SMP swasta," ungkap Kepala SMPN 5 Brebes, Heri Dharma, Kamis 26 Juli 2018.

Dia mengungkapkan, SRA merupakan program untuk mewujudkan kondisi sekolah yang aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup bagi anak.

"Sekolah juga mampu menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskiminasi dan perlakuan salah," ujar dia.

Menurut dia, konsep SRA sudah lama diterapkan di sekolahnya. Termasuk sekolah ramah anak berbasis bebas kekerasan. Kemudian, pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 5 yang terlatih mengetahui hak anak.

"Bangunan sekolah di sini sudah cukup lama berdiri sejak awal tahun 1990-an lalu, tapi sampai saat ini masih layak digunakan meskipun ada beberapa sarana dan prasarana sekolah sudah seharusnya diganti yang baru,” jelasnya.

Heri menegaskan, SRA bukan sekedar zero kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis maupun seksual. Tetapi sekolah harus punya kantin yang sehat. “Jajanan di sekolah didominasi karbohidrat, makanan yang tidak mengandung pemanis, penyedap, dan pengawet. Dan juga lingkungan sekolah bebas asap rokok," katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, saat memasuki halaman SMP 5 suasana asri dan bersih. Termasuk tempat parkir dan tempat ibadahnya. Pada bagian depan sebelah kiri, taman dengan segala jenis tanaman terlihat rindang. Tak hanya taman di depan sekolah saja, di depan setiap kelas, ada sebuah taman lengkap dengan tempat duduknya.

Meskipun bangunan sekolah seluruhnya hanya satu lantai. Namun penataan sekolah termasuk kelas, ruang guru, kamar mandi, UKS, perpustakaan dan fasilitas lainnya sederhana namun bersih. (*)

Reporter: Fajar Eko Nugroho

Editor : Muhammad Abduh