Konten dari Pengguna

Subkhan Akan Laporkan Politisi PSI Guntur Romli ke Bareskrim

Tim PanturaPost
Referensine Wong Pantura | Partner kumparan 1001 Media
15 Februari 2019 7:08 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
Tulisan dari Tim PanturaPost tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Muhammad Subkhan saat sedang bercerita kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, di Brebes. Foto: panturapost
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Subkhan saat sedang bercerita kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, di Brebes. Foto: panturapost
ADVERTISEMENT
BREBES - Muhammad Subkhan (42), petani bawang merah warga Desa Tegalglagah Bulakamba, Brebes, yang viral karena curhat dengan Sandiaga Uno, akan melaporkan pemilik akun Twitter bernama Mohamad Guntur Romli ke Bareskrim Polri, pada Jumat (15/2).
ADVERTISEMENT
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu dianggap telah menyebarkan informasi hoaks lewat akun Twitter-nya.
"Habis Salat Jumat saya melaporkan secara resmi pemilik akun Twitter bernama Mohammad Guntur Romli ke Bareskrim Polri. Karena akun medsos itu, telah menyebarkan informasi yang tak benar. Dan juga memfitnah saya melalui Twitter yang kemudian tersebar luas," ucap Subkhan kepada Panturapost, Kamis malam (14/2).
Dia juga membawa bukti-bukti yang akan diserahkan ke pihak kepolisian, yakni cuitan yang diunggah Guntur, pada Selasa (12/2).
Subkhan mengaku sudah menyiapkan kuasa hukum yang akan mendampingi nanti saat pelaporan. Namun, dia enggan menyebut siapa dan darimana pengacara tersebut.
"Bersama kuasa hukum, saya melaporkan Guntur Romli atas dugaan pelanggaran UU ITE," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas dan melacak pelaku pembuat dan penyebar surat permohonan maaf palsu yang tersebar di dunia maya.
Sebelumnya, nama Subkhan viral di medsos, karena potongan video saat berdialog atau curhat dengan cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno tersebar luas di medsos, pada hari Senin (11/2).
Saat itu, Subkhan curhat terkait anjloknya harga bawang merah di tingkat petani hingga ke titik Rp 6.000 per kilogram.
Ia juga sempat menangis saat bercerita kondisi anjloknya harga bawang harus menggadaikan sertifikat rumah sebagai ajuan kredit kepada Bank Puspa Kencana Brebes sebesar Rp 15 juta.
Akibatnya, banyak para petani terpaksa menjadi duda lantaran istrinya menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Sebab, hasil tanam bawang merah tak bisa lagi diharapkan.
ADVERTISEMENT
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Irsyam Faiz