Subkhan yang Curhat ke Sandi: Surat 'Saya Minta Maaf' Itu Fitnah

Konten Media Partner
13 Februari 2019 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Subkhan menunjukkan tandatangan asli dia di KTP dan SIM, Rabu (13/2). (Foto: Fajar Eko Nugroho/Panturapost.id)
zoom-in-whitePerbesar
Subkhan menunjukkan tandatangan asli dia di KTP dan SIM, Rabu (13/2). (Foto: Fajar Eko Nugroho/Panturapost.id)
ADVERTISEMENT
BREBES - Subkhan (42), petani bawang merah warga Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, namanya viral di media sosial (medsos) dalam beberapa hari belakangan. Pada Senin (11/2), video saat berdialog atau curhat dengan cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno tersebar luas di medsos.
ADVERTISEMENT
Kini, medsos kembali dihebohkan dengam beredarnya sebuah surat pernyataan terbuka bertandatangan materai yang berisi tentang ucapan minta maaf Subkhan. Surat tersebut ditujukan kepada masyarakat karena telah berbuat bohong saat curhat dengan Sandiaga Uno saat kampanye di Desa Krasak, Brebes.
Selanjutnya, isi surat itu menuliskan: Selaku mantan anggota KPUD Brebes Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilihan dan hubungn antar-lembaga saya merasa bersalah telah berbuat kebohongan.
Surat terbuka itu tercantum tanggal 13 Februari 2019. Adapun akhir kalimat penutupnya tertulis: Apa yang saya lakukan hanya menjalankan skenario sesuai arahan tim sukses.
Surat permohonan maaf terbuka yang mengatasnamakan Subkhan beredar di media sosial. (Foto: Istimewa)
Saat dimintai konfirmasi, Subkhan membantah jika dirinya telah membuat ataupun menandatangai surat pernyataan permohonan maaf tersebut.
"Perkataan saya saat itu (berdialog dengan Sandiaga S. Uno) berkata jujur. Demi Allah sesuai dengan kenyataan yang saya alami sekarang, saya petani dan memang punya hutang di Bank Puspa Kencana Rp 15 juta dengan jaminan sertifikat rumah bapak saya. Jadi semua itu fitnah termasuk surat permohonan maaf itu," ucap Subkhan, Rabu 13 Februari 2019.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, tanda tangan di dalam surat permohonan maaf terbuka yang beredar bukanlah tanda tangan asli dirinya. "Tanda tangan itu palsu, saya tegaskan saya tidak pernah membuat surat itu atau dalam bentuk apapun. Kalau tanda tangan asli saya ada ciri khasnya, ada coretan garis tegas vertikal," ungkap petani yang juga Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan Desa Tegalglagah itu.
Subkhan pun mengaku merasa sangat dirugikan dengan tersebarnya surat permohonan maaf terbuka tersebut. "Ya jelas dirugikan, harusnya seperti itu harus diproses oleh penegak hukum termasuk kepolisian terkait fitnah tersebut," pungkasnya.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Irsyam Faiz