Konten Media Partner

Tak Jadi Gubenur, Sudirman Said Fokus Tebarkan Politik Sehat

8 Juli 2018 13:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tak Jadi Gubenur, Sudirman Said Fokus Tebarkan Politik Sehat
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said saat mengisi diskusi di Hotel Pesona Kota Tegal, Sabtu malam, 7 Juli 2018.(Foto: Yunar Rahmawan/Panturapost.id)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Dalam penghitungan cepat Pilgub Jateng, sejumlah lembaga survei Sudirman Said mengakui kekalahannya atas Ganjar Pranowo. Meskipun demikian, Kang Dirman begitu dia disapa, akan tetap konsisten dalam memberikan pendidikan tentang bagaimana berpolitik yang baik dan sehat.
Hal tersebut disampaikan oleh Sudirman Sa'id saat mengisi sebuah diskusi bertajuk "Mewujudkan Politik Berakhlak Menuju Indonesia Berperadaban". Acara tersebut digelar oleh Lembaga Nalar Terapan (Lentera) di Pesona Hotel Tegal, Sabtu malam 7 Juli 2018.
Menurut Kang Dirman, Indonesia adalah sebuah bangsa yang paling majemuk di seluruh dunia. Dengan berbagai macam permasalahan yang kompleks, diperlukan penyelenggara negara yang baik.
"Apakah kita bisa menanggung, ketika politik makin hari makin menghancurkan. Semua dilatarbelakangi oleh korupsi, penyalahgunaan kewenangan. Dalam satu bulan saja, sudah ada dua kepala daerah yang tersandung kasus korupsi," jelas Kang Dirman.
ADVERTISEMENT
Pada tatanan sebuah negara, semua urusan hulunya adalah politik. "Peranan politik sangat besar tentunya, jadi harus diisi oleh mereka yang berakhlak. Harus ada usaha2 untuk mengembalikan politik pada jalurnya," papar Dirman.
"Orang mengatakan politik kita mahal. Tapi itulah kenyataannya, dari mahalnya itu, perlu reformasi besar-besaran, bagaimana membayar politik itu," tambahnya.
Untuk tetap menyebarkan ilmu politik yang baik, Sudirman akan sering menyelenggarakan diskusi dan seminar serupa. "Diskusi seperti ini sangat bermanfaat, tidak harus menjadi gubernur untuk bisa membangun Jateng toh," kata Dirman.
Dia juga akan mendirikan kursus bagi calon legislatif, sehingga mereka akan siap menjadi wakil rakyat ketika terpilih. "Kursus untuk caleg di antaranya memahami undang-undang politik, masalah keuangan, hukum dan menghindari korupsi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya berharap, bersama Lentera bisa terus melakukan kerjasama​ dalam menyebarkan ilmu politik yang baik dan berakhlak, sehingga bisa mewujudkan Indonesia yang semakin baik.
"Mari kita fikirkan langkah yang baik dalam mewujudkan orang baik dalam dunia politik. Mudah-mudahan ini kesempatan yang baik untuk mewujudkan itu," pungkasnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah, Wahyudin Noor Aly dan dimoderatori oleh Budayawan Pantura, Atmo Tan Sidik. “Ketika ingin mewujudkan politik berakhlak, maka yg berakhlak harus berpolitik,” kata Wahyudin.
Direktur Lentera, Fathin Hammam menerangkan, Lentera merupakan lembaga kajian yang mulai dirintis sejak tahun 2008. "Berawal dari diskusi kecil-kecilan dan untuk temanya sesuai dengan kondisi yang ada, kita cari yang trending saat itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk konsep acaranya, Fathin mengaku tidak harus formal seperti malam itu. "Biasanya kita juga lesehan di salah satu rumah kawan kita, kalau malam ini, karena ada tokoh besar dengan pemikiran besar, kita adakan acara formal seperti ini," tandasnya.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Muhammad Irsyam Faiz