Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Talang Saluran Air di Brebes Rusak, Sawah di 3 Desa Terancam Krisis Air
31 Oktober 2018 23:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
BREBES - Sebuah saluran air yang dilapisi dengan besi seng yang digunakan oleh para petani di tiga desa di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, kini kondisinya rusak parah. Hal ini berdampak pada puluhan hektar sawah yang terancam tidak bisa ditanami karena suplay air terhambat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan konstruksi yang ada, saluran talang air melintang di atas sebuah saluran buangan blok Srengseng Desa Siandong, Kecamatan Larangan. Panjangnya mencapai 24 meter dengan lebar bangunan 1,5 mter. Sementara, di atas bangunan tersebut, terdapat talang air dari plat besi dengan lebar 60 cm.
Selama ini, petani di Desa Siandong, Slatri dan Sitanggal menggunakannya untuk menyalurkan air dari saluran tersier ke areal persawahan. Namun, saat ini kondisi talang itu sudah parah. Tiang penyangga tampak miring dan plat besi sudah berkarat dan keropos.
Salah satu petani dari Dukuh Sikancil Desa Slatri, Sodikin (43) menerangkan, talang tersebut sangat membantu petani dalam hal pengairan dari saluran irigasi. "Jadi air dari saluran irigasi Blewah 3 bisa sampai ke sawah, ya melalui talang ini," ungkapnya, Rabu 31 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Menurut Sodikin, lantaran talang saluran tersebut rusak, maka air dari saluran irigasi tersier tidak akan sampai ke lahan mereka. "Air akan habis turun semua ke bawah saluran buangan blok Srengseng Soga," jelasnya.
Sodikin kembali menjelaskan, harapan satu satunya untuk sawah mereka teraliri air yakni dari air hujan atau sumur pompa. "Kalau tidak ada penyelesaian, kita akhirnya bergantung sama air hujan dan sumur pompa supaya sawah tetap bisa ditanami," ujarnya.
Petugas Pengairan Desa Siandong, Baridin mengatakan, petani di wilayah itu biasanya mulai menebarkan benih menjelang musim hujan. "Untuk persiapan lahan yang akan ditanami, mereka mengandalkan air irigasi. Jika tidak segera diperbaiki, petani hanya bisa mengandalkan datangnya hujan dan ini membuat masa tanam terlambat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Bidang Irigasi dan Air Baku, DPSDA-Taru Kabupaten Brebes, Muhamad Taulani menjelaskan, talang air tersebut merupakan saluran tersier yang kewenangannya ada pada pemerintah desa. "Nanti akan kita cek di lapangan, kalau saluran sekunder itu kewenangan BBWS. Tapi jika memang tersier, maka perbaikan bisa menggunakan dana desa," jelasnya.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Muhammad Irsyam Faiz