Tanpa Tahu Status Gunung Slamet Waspada, 6 Orang Ini Naik ke Puncaknya

Konten Media Partner
9 Agustus 2019 22:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pendaki di puncak Gunung Slamet yang berstatus waspada. (Foto: Dok pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Para pendaki di puncak Gunung Slamet yang berstatus waspada. (Foto: Dok pribadi)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Semua jalur pendakian Gunung Slamet, Jawa Tengah, ditutup menyusul naiknya status gunung tersebut menjadi Waspada (level II), Jumat (9/8). Tak terkecuali di jalur pendakian Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
ADVERTISEMENT
Belakangan diketahui ada enam pendaki yang berada di gunung dan sedang berangkat ke puncak. Mereka adalah Jefri, Fahmi, Bustanul, Tata, Fauzi, dan Rimba. Para pendaki dari Jakarta ini menggunakan Jalur Guci, dan sudah memulai pendakian sejak Kamis, 8 Agustus 2019.
Mereka betul-betul tiba di puncak Gunung Slamet. Tapi tak satupun yang tahu status gunung itu sudah naik ke level Waspada.
"Saya bersama teman-teman naik ke puncak Slamet via Guci Kamis pagi dan bermalam di atas (pos 4). Kemudian, Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIB saya sampai puncak gunung. Saya tidak tahu kalau statusnya sudah waspada," kata Jefri.
Saat di puncak, dia mengaku tidak merasakan aktivitas gunung yang mencurigakan. Termasuk, di kawah puncak Gunung Slamet. "Cuma anginnya sedikit kencang," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tanpa tahu apa-apa, mereka turun dan sampai ke pos paling bawah sekitar pukul 18.00 WIB.
Adapun petugas di basecamp jalur pendakian Guci sebenarnya menghubungi kelompok ini namun tidak tersambung.
"Kami tidak tahu kalau ada yang menghubungi. Tapi kami memang tidak lama di atas karena targetnya magrib harus udah sampe pos bawah," kata Jefri.
Koordinator Pos Jalur Pendakian Guci, Ali Burhan, mengatakan begitu mendapat informasi soal status gunung meningkat menjadi Waspada, pihaknya langsung menutup jalur dan mengevakuasi pendaki.
"Sekarang sebenarnya kondisinya aman dan cuaca dingin seperti biasa. Namun karena ada peningkatan status, kami tutup sementara," ucap Ali.
Reporter: Bentar Editor: Irsyam Faiz