Konten Media Partner

Tekan Laju Inflasi, TPID Kota Tegal Gencarkan Operasi Pasar Murah

27 Oktober 2022 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Operasi pasar murah di Pasar Sumurpanggang, Kecamatan Margadana Kota Tegal.
zoom-in-whitePerbesar
Operasi pasar murah di Pasar Sumurpanggang, Kecamatan Margadana Kota Tegal.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Untuk menekan laju inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal bersama Bulog Sub Divre VI Pekalongan kembali menggelar pasar murah. Kali ini, operasi pasar murah dilakukan di Pasar Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, dengan disediakan sedikitnya 500 paket sembako murah, Kamis (27/10/2022).
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Tegal, Taufik Amrozy menyebut angka inflasi bulan lalu di Kota Tegal sudah tembus angka 7 (year-on-year) dan diindikasikan angkanya sudah tinggi dibandingkan Jawa Tengah dan nasional.
“Jawa Tengah di atas 6 atau 5,90 (year-on-year) walaupun bukan yang tertinggi karena kita di bawah Solo dan Cilacap. Terakhir Kudus yang beberapa waktu lalu memperoleh penghargaan juga tembus mengalami kenaikan,” kata Taufik.
Terkait langkah-langkah yang dilakukan TPID Kota Tegal menurunkan inflasi dengan operasi pasar, Amrozy juga mengimbau hal yang sama untuk menanam tanaman multikultur di pekarangan rumah.
“Kita juga sudah melakukan gerakan tanam multikultur. Salah satunya cabai di pekarangan. Ada beberapa tempat ini kami di wilayah kerja Bank Indonesia, seperti Bulog ini, Batang sampai ke Brebes. Kami sudah melakukan operasi pasar," kata Taufik.
ADVERTISEMENT
"Hari ini juga di Slawi ada, di Lebaksiu, di Brebes sudah dua kali, Pemalang sudah. Kalau Kota Pekalongan sudah. Kajen dan Batang kita rencanakan untuk berikutnya," sambung Taufik.
Taufik mengatakan, kerja sama antar daerah juga sudah beberapa kegiatan dilakukan. “Salah satu daerah seperti Brebes, bawang merahnya sudah kemana-mana. Nah nanti seperti beras ini di Pemalang dan kita sambungkan dengan daerah defisit. Itu salah satu cara untuk menyediakan pasokan yang cukup di daerah yang defisit dari daerah yang surplus," kata Taufik.
Sementara Pj. Sekda Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari mengimbau warga Kota Tegal untuk menanam tanaman multikultural di pekarangan rumah.
Menanam tanaman multikultural dinilai menjadi salah satu upaya menekan inflasi terhadap kebutuhan pokok masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kepada warga kami imbau untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam yang bisa dimanfaatkan. Misalnya cabai, tomat dan lainnya,” kata Prima.
Selain itu, untuk menurunkan angka inflasi dilaksanakan kerja sama antar daerah. “Mengapa beras menjadi komoditi penyumbang inflasi di Kota Tegal, karena Kota Tegal bukan produsen beras. Sehingga kita akan bekerja sama dengan daerah penghasil beras,” pungkas Prima. (*)