Konten Media Partner

Terowongan Sempit di Brebes Viral, Ini Cerita di Baliknya

19 November 2020 22:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terowongan sempit setinggi satu meter di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. (Foto: Syaifullah)
zoom-in-whitePerbesar
Terowongan sempit setinggi satu meter di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. (Foto: Syaifullah)
ADVERTISEMENT
BREBES - Jagad media sosial dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan terowongan sempit setinggi satu meter di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Meskipun sempit, terowongan yang viral ini banyak dimanfaatkan warga sekitar menjadi jalur alternatif menuju pasar.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Karangmalang, Muhammad Idris, Kamis (19/11) mengatakan, terowongan tersebut sudah lama dimanfaatkan warga desanya dan warga desa lain menjadi jalan alternatif. Terutama saat underpass di jalan utama sedang banjir.
"Kenapa sempat viral, karena kemarin underpass utama ditutup karena sedang ada perbaikan. Sehingga, terowongan ini ramai banyak dilintasi warga," katanya. 
Saat ini, kondisi terowongan sempit ini sudah agak sepi karena underpass utama sudah selesai diperbaiki dan sudah dibuka kembali. Sehingga, terowongan sempit yang dibangun sejak jaman belanda ini hanya dilintasi oleh warga Desa Karangmalang dan warga sekitar yang ingin menuju ke pasar.
"Ya kalau lewat terowongan ini kan jarak tempuhnya lebih cepat lah sekitar 15 menit jika dibandingkan harus memutar atau melewati underpass utama,"ungkapnya. 
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga Desa Dukuhlo, Kecamatan Bulakamba, Maulida (18) mengaku sudah terbiasa melewati terowongan tersebut. Meski susah karena harus membungkukkan kepala dan punggung, ia mengaku lebih melewati terowongan tersebut karena aksesnya lebih cepat.
"Iya hampir setiap hari saya lewat terowongan ini. Ya walaupun susah saya lebih suka lewat sini. Yang penting hati hati, karena kalau mau melewati terowongan harus membungkuk agar kepala tidak terbentur," akunya. 
Sementara itu, salah seorang ketua RT di Desa Karangmalang mengatakan, banyak warga yang mengalami kecelakaan. Yakni terbentur kepala karena tidak hati-hati saat melewati terowongan sempit itu.
"Kalau warga sini sih sudah terbiasa lewat ya, jadi gak pernah terbentur. Kebanyak warga desa lain, karena belum terbiasa akhirnya kepala terbentur. Bahkan ada juga yang sampai jatuh saat melewati terowongan sambil menuntun sepeda motornya," ujarnya. (*)
ADVERTISEMENT