Tim Psikolog dari Mabes Polri dan Polda Jateng Ajak Kanti Utami Bercerita

Konten Media Partner
23 Maret 2022 20:43 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Psikologi dari Mabes Polri dan Polda Jawa Tengah (Jateng) mendatangi RSUD dr Soesilo Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (23/3/2022).
zoom-in-whitePerbesar
Tim Psikologi dari Mabes Polri dan Polda Jawa Tengah (Jateng) mendatangi RSUD dr Soesilo Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (23/3/2022).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TEGAL - Untuk observasi terhadap Kanti Utami (35) warga Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, yang menganiaya 3 anaknya beberapa waktu lalu, Tim Psikologi dari Mabes Polri dan Polda Jawa Tengah (Jateng) mendatangi RSUD dr Soesilo Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (23/3/2022). Tim tersebut bergabung dengan tim psikologi RSUD tersebut.
ADVERTISEMENT
Tim psikologi dari RSUD dr Soesilo Slawi, dr Glorio Immanuel SpKJ usai rapat evaluasi bersama tim psikologi Mabes Polri dan Polda Jateng mengatakan, pihaknya bersama tim psikologi dari Mabes Polri dan Polda Jateng bertujuan mengembangkan penyelidikan tentang terduga pelaku kekerasan di Tonjong, Kabupaten Brebes beberapa waktu lalu.
"Dari Mabes Polri dan Polda Jateng juga sudah mengunjungi rumah terduga pelaku di Brebes. Hari ini mereka memeriksa terduga pelaku dan hasilnya masih akan kami perdalam, yakni dari observasi selama 7 hingga 14 hari," katanya.
Dengan tim yang lebih luas, lanjut Glorio, observasi yang dilakukan lebih maksimal. Glorio juga menyebut, perkembangan kondisi terduga pelaku jauh lebih baik dibandingkan hari sebelumnya. Terduga mau diajak bercerita, tanya jawab serta memahami pertanyaan dengan baik dan mau menjawab pertanyaan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Tadi sudah dibuktikan oleh tim dari Mabes polri dan Polda Jateng. Terduga pelaku sudah mau diajak bercerita tentang peristiwa yang terjadi, mulai dari sebelum hingga waktu peristiwa itu terjadi," ungkapnya.
Namun demikian, Glorio menyebut, pihaknya masih harus melakukan banyak tes, terutama tes dari psikologi. Hal itu untuk mengetahui, apakah seluruh pernyataan yang telah disampaikan oleh terduga pelaku adalah sebuah kebenaran.
"Kita harus mengetahui, apakah yang disampaikan terduga ini merupakan sebuah kebenaran atau tidak. Dan tentunya kita harus hati hati," ujarnya.
Senada dikatakan Kabag Psikologi Polda Jawa Tengah, AKBP Novian Susilo. Menurutnya, kedatangannya ke RSUD dr Soesilo adalah untuk melakukan observasi terhadap terduga pelaku dengan beberapa metode.
"Nantinya hasil dari kami tentunya saling melengkapi dari hasil yang telah dilakukan oleh tim dari RSUD dr Soesilo. Masing data, nantinya akan didiskusikan bersama," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ditanya soal apakah sudah ada hasil sementara dari observasi yang dilakukan, Novian menjawab belum ada kesimpulan karena terduga pelaku masih dalam tahap observasi.
Novian menyatakan observasi yang sudah dilakukan pihak RSUD dr Soesilo Slawi sudah bagus dan tentu proses tersebut telah memberikan kondisi yang lebih baik dari kemarin bagi terduga.
"Kalau soal berapa lama terduga pelaku akan dirawat, itu tergantung dari rekomendasi pihak RSUD dr Soesilo atau psikiatri di rumah sakit ini. Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan dan akan menjadwalkan kembali dengan pihak RSUD dr Soesilo," jelasnya.
Ditanya soal sejumlah pertanyaan yang diajukan ke terduga pelaku, Novian mengatakan pertanyaan tidak tentang kenapa terduga melukai anaknya. Namun, pertanyaan yang dilontarkan lebih mengarah pada soal masa lalu terduga pelaku dan soal keinginan di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami lebih ingin mengetahui masa lalunya. Kemudian pola asuhnya, dan cerita tentang harapan masa depannya. Seputar dulu, jadi tidak sampai pada pertanyaan yang membuat dia protek atau bikin dia tidak menerima kami," tandasnya. (*)