Tolak Food Truck Seharga Ratusan Juta Rupiah, PKL di Kota Tegal Demo

Konten Media Partner
18 Januari 2022 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah PKL Jalan Ahmad Yani didampingi aktivis membentangkan spanduk penolakan kebijakaan penggunaan food truck oleh Pemkot, di Jalan Ahmad Yani, Selasa (18/1/2022)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah PKL Jalan Ahmad Yani didampingi aktivis membentangkan spanduk penolakan kebijakaan penggunaan food truck oleh Pemkot, di Jalan Ahmad Yani, Selasa (18/1/2022)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Ahmad Yani Kota Tegal menggelar unjuk rasa Selasa (18/1/2022).
ADVERTISEMENT
Mereka menolak kebijakan penggunaan food truck di kawasan City Walk Jalan Ahmad Yani atau kawasan Malioboronya Tegal.
Ketua Paguyuban PKL Jalan Ahmad Yani Poci Tegal Laka-laka, Theocracy mengatakan, pada saat sebelum dimulai proyek "Malioboro", Pemkot pernah menjanjikan pedagang akan dikembalikan ke lokasi semula.
Namun, kata Theo, pada kenyataannya setelah direlokasi sementara di Jalan Setiabudi dan Jalan HOS Cokroaminoto, ada kebijakan menggunakan food truck untuk bisa berdagang kembali di Jalan Ahmad Yani.
"Sebelumnya, kita dijanjikan akan kembali ke Jalan Ahmad Yani. Namun informasi terakhir ada kebijakan penggunaan food truck untuk bisa berjualan di lokasi itu," kata Theo, di Jalan Ahmad Yani, Selasa.
Theo mengatakan, para pedagang sangat keberatan dengan kebijakan itu. Sebab, harga untuk membeli food truck tidak terjangkau para PKL. Yakni mencapai ratusan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Theo mengungkapkan, saat ini  para PKL yang direlokasi ke dua lokasi sementara mengeluhkan berkurangnya omzet. Beban akan semakin berat jika harus membeli food truck.
"Karenanya, secara tegas kita menolak kebijakan food truck dan berharap kita dikembalikan ke Jalan Ahmad Yani," pungkas Theo.
Ketua LSM Abang Tidar Eri Sujono yang mendampingi Theo dan sejumlah PKL lainnya menyebut kebijakan Pemkot Tegal dengan penggunaan food truck tidak pro ke PKL.
Karena harga food truck yang fantastis dan hanya bisa dilakukan oleh pengusaha. "Kalau PKL itu modalnya kecil, mustahil bisa membeli food truck untuk berjualan," pungkas Eri. (*)