Tuk Sirah Pemali Brebes, Potensi Wisata yang Tak Tergarap Maksimal

Konten Media Partner
4 Januari 2020 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tuk Sirah Pemali Brebes.
zoom-in-whitePerbesar
Tuk Sirah Pemali Brebes.
ADVERTISEMENT
BREBES - Tuk atau Mata Air Sirah Pemali, Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes memiliki potensi wisata alam yang cukup besar. Mata air yang berada di tengah area hutan pinus, kini keberadaannya memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
PanturaPost yang berkesempatan mengunjungi pada Sabtu (4/1/2020), harus menempuh terjalnya jalan. Meski telah diaspal, tapi hampir di sepanjang jalan hampir dipenuhi lubang.
Saat di lokasi mata air, terlihat kondisinya cukup kotor. Tempatnya dipenuhi sampah plastik dan lumut. Sehingga menimbulkan kesan kumuh. Padahal air di tuk tersebut jernih dan melimpah.
Warga pun sering menggunakannya untuk berbagai keperluan. seperti mandi, cuci dan konsumsi pribadi. Jika dihitung, sumber air di Tuk Sirah ada sekitar 4 titik. Semuanya berada di atas bukit, tengah, dan bawah.
Menurut tokoh masyarakat Desa Winduaji, Ali Rohman, potensi Tuk Sirah Pemali sangat besar. Dengan diberkahi alam yang indah, bahkan dapat mengalahkan objek wisata di daerah lain.
Tuk Sirah Pemali Brebes.
"Dengan diberkahi hutan pinus yang indah, Tuk Sirah dapat menjadi wisata alam yang besar. Jika dikelola serius, dapat bersaing dengan Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten," kata Rektor ITT Telkom Purwokerto ini.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, potensi tersebut didukung dengan akses menuju tuk yang dekat dengan jalan utama Nasional Purwokerto-Tegal. Hanya dengan jarak sekitar 300 meter, tentu memudahkan mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah.
"Berbagai jenis kendaraan bisa masuk ditambah dekat dengan jalan utama. Jadi sangat potensial sekali," terangnya.
Sebenarnya Tuk Sirah sudah lama dikenal oleh warga puluhan tahun yang lalu. Bahkan sekitar tahun 90-an, lokasi itu sempat ramai dikunjungi wisatawan.
Secercah harapan untuk menghidupkan wisata Tuk yang berusia 25 tahun itu, sempat ada. Tepatnya pada pertengahan 2018, relawan pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Waduk Penjalin (Pokdarwis WP) membangun Pemali Oasis Forest (POF).
Konsepnya adalah wisata alam dengan fokus pada pembersihan lokasi wisata, penambahan wahana. Termasuk aksesoris dan tempat swafoto (selfie) yang instagramable.
ADVERTISEMENT
Fasilitas yang ditawarkan seperti gapura kayu, wahana mainan anak, mandi air, joglo, dan pemandangan alam pohon pinus dengan payung menggelayut yang sangat memesona. Pihak pengelola bahkan menyediakan area parkir mobil maupun motor yang memadai. Total tarifnya berkisar Rp 7 ribu sudah dengan parkir.
Namun kini keindahan pemandangan itu sudah tak nampak lagi. Payung yang sebelumnya bergantungan indah di pohon pinus sudah raib. Gapura yang dulu kokoh menyambut pengunjung kini sudah tampak kusut.