Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Unik, Momen Tahun Baru Pernikahan di Tengah Laut Tegal
2 Januari 2019 15:50 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
![Unik, Momen Tahun Baru Pernikahan di Tengah Laut Tegal](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1546418944/WhatsApp_Image_2019-01-02_at_14.28.02_ecmg30.jpg)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Momen unik terjadi di Kota Tegal, Jawa Tengah Selasa, 1 Januari 2019 pukul 13.01 WIB. Pada hari pertama di tahun baru tersebut, terjadi prosesi akad nikah antara Sepulloh Fatah, 41 tahun dengan Taryem, 37 tahun yang dilakukan di tengah laut Pantai Batam Sari Panggung.
ADVERTISEMENT
Sepulloh Fatah sendiri merupakan warga Desa Wangandawa RT 22 RW 05 Kecamatan Talang dan Taryem warga asal Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Dalam sekejap momen pernikahan yang unik itu pun menjadi tontonan bagi para pengunjung Pantai Batam Sari Panggung. Apalagi prosesi pernikahan bertepatan dengan momen tahun baru.
Tak sedikit mereka penasaran dengan acara pernikahan yang baru ada digelar di pantai. Dengan hempasan ombak tengah besar, kedua mempelai sangat hikmad saat mengikuti proses akad nikah. Bahkan, usai resmi dinyatakan suami istri yang sah, keduanya juga sempat menangis hingga berakhir kebahagiaaan.
Bagi Sepulloh dan Taryem momen tersebut seperti mengulangi prosesi pernikahan yang dilakukan pada 18 tahun silam atau tepatnya pada tahun 2001 pukul 13.01 WIB. Dalam perjalanan pernikahan, mereka dikaruniai 1 anak laki-laki yang kini sudah berusia 16 tahun bernama Agung Gumelar.
ADVERTISEMENT
Namun di tengah perjalanan hidupnya, sekitar bulan September 2017, bahtera rumah tangga dua jenis yang berbeda itu memiliki perselisihan. Keduanya pun memutuskan untuk pisah ranjang kemudian pisah rumah sekitar satu tahun. Padahal waktu itu, orang tua Taryem sedang mengalami sakit.
Ditengarai keduanya pisah lantaran terjadi keributan dan berpengaruh pada sang anak Agung Gumelar yang mengalami depresi. Melihat sang anak yang depresi, Sepulloh dan Taryem pun tak tega melihatnya. Mereka pun sepakat berencana untuk rujuk kembali. Termasuk sebagai bentuk perayaan pernikahan hingga proses pernikahan, diulang kembali dengan tanggal dan hari serta jam yang sama.
''Pada saat saya berpisah, pada September 2017 hingga 25 Desember 2018, saya banyak menghabiskan waktu dengan instropeksi diri di Pantai Batam Sari Panggung Kota Tegal. Bahkan, saya nyaris mengakhiri hidup di pantai itu,'' beber Sepulloh.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, pria yang mengaku sebagai tukang batu itu selalu ingat dengan kondisi anak. Hingga dirinya mendapatkan sahabat di lingkungan Pantai Batam Sari, dan memberikan pesan agar dirinya harus kembali rujuk demi menyelamatkan anak. ''Hingga akhirnya, saya dengan Taryem pada 26 Desember 2018, sepakat untuk rujuk kembali dan akan kembali digelar akad pernikahan di Pantai Batam Sari,'' jelasnya.
Sepulloh mengaku alasan prosesi pernikahan digelar di Pantai Batam Sari, karena kecintaannya pada alam laut. "Meski bukan orang pesisir namun dalam hati sangat senang dan cinta terhadap alam laut. Saya pun berjanji akan terus berusaha memperindah lingkungan Batam Sari agar bisa menjadi wisata yang digemari masyarakat Tegal dan sekitarnya," katanya.
Sementara sesuai janji Sepulloh, pada 1 Januari 2019, pukul 13.01 WIB, akan pernikahan pun digelar di Pantai Batam Sari. Dengan menaiki getek rakitan, kedua mempelai itupun melangsungkan pernikahan di tengah pantai Batam Sari. Dengan mengundang penghulu, Sepulloh pun untuk kali kedua melangsungkan akad pernikahan dengan Taryem.
ADVERTISEMENT
Dan kali ini, selain mas kawin berupa seperangkat alat solat, tukang batu itu juga memberikan mas kawin berupa sepeda motor Yamaha N Max dan memberikan sumbangan kepada Pokdarwis Pantai Batam Sari berupa bangunan satu unit rumah Hoobyt. ''Saya menggelar akad pernikahan di sini (Pantai Batam Sari) bukan maksud untuk ria atau yang lain. Harapan saya yakni akan membina rumah tangga dengan istri tercinta agar keluarga menjadi Sakinah Mawadah Warohmah. Dan yang terakhir, keluarga kami bisa memberikan manfaat bagi banyak orang,'' ungkapnya. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh