Konten Media Partner

Warga Brebes Berdayakan Lingkungan dengan Hidroponik

16 Januari 2019 14:03 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Brebes Berdayakan Lingkungan dengan Hidroponik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Seorang warga Desa Terlangu, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes Ratih Sri Marganingsih (22), melakukan pengembangan tanam dengan sistem hidroponik. Dia bersedia berbagi ilmunya tersebut dengan warga setempat.
ADVERTISEMENT
Ratih sebetulnya sudah tertarik akan sistem tanam hidroponik sejak menempuh studi di Pendidikan Biologi Universitas PGRI Semarang. Sistem tanam ini tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, namun bisa menggunakan media lain. Dalam hal ini, Ratih menggunakan stereform bekas buah.
"Modalnya Rp 400 ribu, kemudian saya kumpulkan stereform bekas buah," tuturnya, Senin (14/1).
Selanjutnya, dengan media tanam tersebut dia mulai melakukan sistem tanam hidroponik terhadap sayuran kangkung. "Kalau sudah panen, saya masak sendiri untuk kebutuhan sehari-hari. Biasanya saudara juga pada minta," tutur Ratih.
Menurut Ratih, terdapat perbedaan antara tanaman hidroponik dan konvensional. Pada tanaman hidroponik akan menghasilkan tanaman sehat tanpa penggunaan pestisida. Tanaman hidroponik juga lebih tahan lama dibanding dengan tanaman yang ditanam di media tanah.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari teksturnya, tanaman yang dengan media tanah hasilnya alot dan pahit. Sedangkan dengan penanaman sistem hidroponik hasilnya lebih segar, beraroma, dan crunchy," beber Ratih.
Semakin dikenalnya hasil dari hidroponik miliknya, Ratih kemudian mulai melengkapi tanamannya. Tak hanya sebatas kangkung saja, ditanamlah sayuran lainnya seperti pakcoy, selada dan sawi putih. "Mulai banyak permintaan, jadi bagaimana caranya saya harus menambah sayuran yang dibudidayakan," katanya.
Untuk lebih mengenalkan sistem tanam ini, Ratihpun menggelar pelatihan kepada masyarakat di desanya. Mulai dari kelompok ibu-ibu PKK hingga anak-anak di lingkunganya. Informasi tersebut menyebar, banyak warga yang antusias ingin mendatangi. Hingga akhirnya banyak pemuda di Brebes yang datang untuk mendalami hidroponik.
Antusias warga tersebut membuat Ratih mempunyai rencana akan mengembangkan budidaya sayuran hidroponik dalam skala besar. "Nantinya mereka yang datang tidak sekedar membeli sayuran saya, tapi bisa sekaligus belajar bersama," terang Ratih.
ADVERTISEMENT
Ratih berharap, warga sekitar bisa ikut bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik. Terlebih dia inginkan adanya perhatian dari pemerintah desa untuk mengembangkannya, sehingga akan tumbuh ekonomi kreatif di desanya. "Dengan sistem ini, warga yang tidak punya lahanpun bisa berbudidaya di rumahnya," pungkasnya. (*)
Reporter : Yunar Rahmawan
Editor : Muhammad Abduh