Konten dari Pengguna

Antara Kemanusiaan dan Keadilan: Tantangan Guru dalam Membangun Generasi Beradab

Ilma Parma Sakia Daulay
Mahasiswa Universitas Pamulang
17 November 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilma Parma Sakia Daulay tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
by Ilma Parma Sakia Daulay
zoom-in-whitePerbesar
by Ilma Parma Sakia Daulay
Profesi guru menjadi salah satu pilihan yang diminati oleh banyak masyarakat Indonesia. Namun, untuk menjadi guru yang berkualitas dan memiliki karakter unggul sesuai tuntutan zaman adalah sebuah tantangan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan, hubungan antara siswa (baik anak sekolah maupun mahasiswa) dengan guru menjadi dasar yang penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai orang tua, pembimbing dan contoh bagi siswa dalam pengembangan karakter dan etika. Tetapi seiring berjalannya waktu perubahan dalam sikap dan perilaku siswa terhadap guru juga semakin terlihat, baik yang positif maupun negatif. Di Indonesia, sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menekankan nilai-nilai moral dan etika dalam hubungan antar manusia, termasuk hubungan antara siswa dan guru. penting bagi kita untuk mengevaluasi sejauh mana sikap siswa mencerminkan penghargaan, rasa hormat, dan adab terhadap guru, yang merupakan bagian dari sikap adil dan beradab yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
Latar Belakang
Guru sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena perannya yang sangat besar dalam mencerdaskan bangsa. Mereka mengabdikan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk mendidik generasi penerus tanpa pamrih. Namun, di zaman sekarang, masih banyak guru yang menghadapi ketidakadilan, baik dari segi kesejahteraan, pengakuan, maupun dukungan untuk pengembangan profesional.Belakangan ini banyak siswa yang menunjukkan perilaku kurang sopan terhadap guru. Selain itu, banyak guru yang menghadapi ketidakadilan dalam hal kesejahteraan dan beban kerja. Para guru honorer, misalnya, sering kali menerima gaji yang jauh dari kata layak, sementara beban kerja mereka tidak jauh berbeda dengan guru PNS. Keadilan untuk guru menjadi sangat penting. Dalam konteks sila kelima Pancasila, yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,"Keadilan bagi guru bukan hanya soal kesejahteraan finansial, tetapi juga tentang memberikan dukungan dan perlakuan yang setara dalam lingkungan kerja dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar siswa dan mahasiswa masih menunjukkan sikap yang menghargai guru, seperti :
by Ilma Parma Sakia Daulay
Siswa yang selalu memperhatikan saat guru berbicara, tidak berbicara kasar, menghargai Waktu dan Usaha Guru, datang tepat waktu ke kelas, tidak menunda pekerjaan,serta tetap menghormati guru di luar kelas,ini menunjukkan bentuk penghargaan terhadap guru, Perilaku-perilaku ini sejalan dengan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, di mana setiap orang dihargai dan diperlakukan dengan penuh hormat, tanpa memandang jabatan maupun status.
Namun, tidak sedikit juga siswa yang menunjukkan perilaku yang kurang menghormati guru yang sering kita temui di sekolah ataupun universitas Contohnya : beberapa siswa yang berperilaku kurang sopan saat berinteraksi dengan guru, seperti berbicara tanpa izin, atau bahkan menyela pembicaraan guru atau tidak peduli dengan materi yang disampaikan, menganggap enteng pendidikan yang diberikan. Perilaku-perilaku negatif ini tidak hanya merugikan proses pembelajaran, tetapi juga menunjukkan bahwa ada nilai-nilai kemanusiaan yang beradab yang belum sepenuhnya dipahami oleh siswa maupun mahasiswa
ADVERTISEMENT
Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru, termasuk kenaikan gaji dan tunjangan, untuk memastikan bahwa mereka dapat hidup dengan layak dan fokus pada tugas mengajar. Banyak guru, terutama guru honorer, masih menghadapi ketidakadilan dalam hal kesejahteraan yang sangat tidak mencukupi. Beberapa dari mereka bahkan harus mencari pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Salah satu contoh nyata dari kondisi ini adalah Seorang guru honorer asal Sukabumi, Jawa Barat (Alvin Noviardi), yang bekerja sebagai pemulung di luar jam sekolahnya. Meskipun memiliki peran besar dalam membentuk masa depan anak-anak, guru tersebut harus bekerja keras di luar profesinya sebagai pengajar hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kasus seperti ini memperlihatkan betapa mendesaknya perbaikan kesejahteraan bagi guru, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mendidik dengan lebih tenang dan fokus.
ADVERTISEMENT
Selain masalah kesejahteraan, guru juga sering kali dihadapkan pada risiko hukum ketika berusaha mendisiplinkan siswa. Salah satu contoh yang cukup menyorot perhatian publik adalah kasus seorang guru yang dilaporkan lantaran dituding memukul seorang murid di sekolah tersebut dengan sapu ijuk hingga menyebabkan luka di pahanya,oleh orang tua murid yang juga merupakan seorang polisi. Meski niatnya adalah untuk mendisiplinkan dan membantu siswa belajar tanggung jawab, tindakan tersebut justru berbuntut panjang dan berujung pada ancaman pidana bagi sang guru. Kasus seperti ini menunjukkan betapa rentannya posisi guru dalam menjalankan tugas mendidik dan mendisiplinkan siswa, terutama ketika dukungan dari orang tua dan lingkungan kurang memadai.
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa guru memiliki peran penting dalam membentuk masa depan generasi muda, namun sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketidakadilan dalam kesejahteraan dan perlindungan hukum. Siswa perlu menunjukkan rasa hormat kepada guru agar proses belajar mengajar berjalan efektif, sementara pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan yang layak bagi guru, baik dalam bentuk kesejahteraan yang memadai, perlindungan hukum, maupun penghargaan. Dengan menciptakan keadilan dan lingkungan yang mendukung bagi guru, kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi penerus yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Menghormati Peran Guru: Orang tua dan sekolah perlu menanamkan rasa hormat pada siswa untuk menghargai guru.Pihak sekolah dan pemerintah juga perlu memberi penghargaan secara rutin kepada guru berprestasi.
Kesejahteraan: Tingkatkan gaji dan tunjangan guru, terutama bagi guru honorer.
Perlindungan Hukum: Bentuk regulasi yang melindungi guru dalam menjalankan tugasnya tanpa ancaman pidana yang tidak adil.