Konten dari Pengguna

Program Intervensi RUBU Berikan Keterampilan Pembuatan MPASI Bagi Ibu Baduta

Pasha Fauziyah Labrii Gavrilla
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Maret 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pasha Fauziyah Labrii Gavrilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama dengan Masyarakat dan Pentahelix terkait pada acara RUBU di RW 10 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/2). Dok: Aulia salsabila Hamada
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama dengan Masyarakat dan Pentahelix terkait pada acara RUBU di RW 10 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/2). Dok: Aulia salsabila Hamada
ADVERTISEMENT
Gizi adalah salah satu aspek yang sangat penting untuk menunjang generasi bangsa yang berkualitas dan sehat. Namun, faktanya persoalan gizi masih menjadi permasalahan kesehatan yang sangat serius di Indonesia, berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI, tercatat bahwa angka Stunting di indonesia pada tahun 2022 mencapai 21,6%, angka Wasting sebesar 7,7% dan angka Underweight sebesar 17,1% (SSGI, 2023). Hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor-faktor kompleks yang mempengaruhinya seperti faktor perilaku, pola makan, Hygiene dan sanitasi, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Oleh karena itu, mengingat pentingnya kesehatan, potensi dan peranan generasi muda di masa yang akan datang, perlunya pencegahan yang harus dilakukan sedini mungkin untuk dapat mengatasi permasalahan gizi pada baduta di indonesia. Kelompok 1 Kesehatan masyarakat UIN syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2021 dalam rangka Pengalaman Belajar Lapangan, mengadakan sebuah program intervensi yang dapat menjadi solusi cerdas bagi para ibu untuk mendukung kualitas kesehatan anak, yaitu dengan program RUBU (Resep Untuk Ibu).
ADVERTISEMENT
Program intervensi RUBU berisi kegiatan yang berfokus untuk mendorong para ibu dalam pembuatan MP-ASI yang sehat dengan gizi yang tepat, melalui kegiatan demonstrasi masak dan praktik pembuatan MP-ASI, kemudian kelompok 1 juga membuat media promosi kesehatan yang bermanfaat dalam jangka panjang yaitu media Poster kesehatan, Roll up banner terkait MP-ASI, serta konten edukasi yang disebarkan melalui berbagai media sosial yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Program intervensi RUBU dirancang dengan memperhatikan masalah pada masyarakat yang dilihat dari data-data relevan, hasil wawancara dan observasi sehingga program yang dibentuk dapat tepat sasaran dan solutif. Program intervensi RUBU juga melibatkan dukungan dari pihak-pihak lintas sektor di dalamnya seperti Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pihak UMKM Soto Pakde, Ketua RW, dan pihak masyarakat yaitu Kader RW 10.
ADVERTISEMENT
Kegiatan demonstrasi MP-ASI dimulai dengan penjelasan poster kesehatan yang berisi komposisi gizi dan resep MP-ASI yang akan didemonstrasikan. Demonstrator menjelaskan dan mempraktikkan terlebih dahulu terkait bahan-bahan yang akan digunakan dan manfaat dari bahan MP-ASI tersebut. Pada saat demonstrasi, ibu baduta memperhatikan demonstrasi pembuatan MP-ASI yang dilakukan oleh demonstrator. Demonstrator juga menyiapkan tiga tekstur MP-ASI yang akan diperkenalkan bagi para ibu untuk anak-anaknya. Tekstur tersebut yaitu, tekstur halus untuk usia 6-8 bulan, tekstur cacah untuk anak usia 9-11 bulan dan tekstur makanan keluarga untuk usia lebih 12 bulan atau 1 tahun ke atas. Tiga tekstur tersebut dijelaskan kepada ibu baduta agar mereka dapat mengetahui tekstur MP-ASI yang tepat dan sesuai dengan usia anaknya.
ADVERTISEMENT
Resep yang akan digunakan ketika demonstrasi dan praktik pembuatan MP-ASI adalah Hati Ayam Santan, resep ini dibuat dengan tujuan untuk menghilangkan stigma masyarakat terkait santan yang mitosnya dapat membuat diare pada anak dan bahan yang digunakan pada resep ini mempertimbangkan kondisi ekonomi mayoritas masyarakat, sehingga tergolong murah dan mudah untuk di jangkau. Kegiatan praktik pembuatan MP-ASI dimulai dari pembagian peserta menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok mempraktikkan pembuatan MP-ASI dengan tekstur yang berbeda. Kelompok 1 dan 2 membuat MP-ASI dengan tekstur halus dan kelompok 3 dengan tekstur cacah. Setelah ibu baduta selesai mempraktikkan pembuatan MP-ASI, hasil masakan ibu baduta akan dinilai oleh tim penilai. Aspek penilaian memperhatikan acuan yang ada pada Buku Resep Makanan Lokal yang diterbitkan oleh kementerian Kesehatan RI, yaitu terdiri dari tekstur MP-ASI, komposisi bahan, cara pembuatan, dan juga kebersihan.
ADVERTISEMENT
Kelompok 1 juga menyediakan media promosi kesehatan jangka panjang yaitu dengan poster dan roll up banner yang dapat digunakan/diletakan di posyandu dan konten edukasi kesehatan berupa tutorial pembuatan “hati ayam santan” dan video terkait mitos vs fakta yang membahas terkait isu-isu MP-ASI yang beredar di masyarakat yang dapat dilihat melalui media sosial Instagram, tiktok, dan WhatsApp. Kualitas kesehatan penerus bangsa perlu diperhatikan dan di optimalisasikan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena kesehatan adalah salah satu aspek yang dapat mempengaruhi aspek lainnya dalam keberlangsungan sebuah negara.
Pasha Fauziyah labrii Gavrilla, Mahasiswa Kesehatan Mayarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2021.
Naila Siti Rafanisa, Mahasiswa Kesehatan Mayarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2021.
ADVERTISEMENT