Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Keuangan Organisasi Kampus: Mengapa Pendapatan Rendah, Pengeluaran Dana Tinggi?
11 April 2023 6:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rafly Muhammad Pasha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, keuangan organisasi kampus seringkali menjadi sorotan karena masalah pendapatan yang cenderung di angka defisit atau rendah, sedangkan kebutuhan alokasi dana untuk program kerja cenderung tinggi. Hal ini memicu pertanyaan: Mengapa pendapatan organisasi kampus seringkali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dana yang seharusnya dialokasikan?
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor utama mengapa pendapatan organisasi kampus rendah adalah minimnya literasi mengenai kebijakan keuangan atau kebijakan fiskal. Banyak organisasi kampus hanya mengandalkan pendapatan dari biaya pendidikan mahasiswa atau dana kampus sebagai sumber utama pendapatan organisasi non kas.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, biaya pendidikan mahasiswa di banyak kampus terus mengalami tekanan untuk tetap stabil agar dapat dijangkau oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi. Hal ini membuat pendapatan dari biaya pendidikan mahasiswa tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dana yang tinggi dalam mengelola kampus, termasuk pembayaran gaji dosen dan pegawai, pemeliharaan gedung dan fasilitas serta pengembangan akademik dan infrastruktur.
Hambatan seperti faktor regulasi dan birokrasi yang kompleks juga menjadi kendala dalam mengelola keuangan organisasi kampus. Proses perizinan serta peraturan kompleks lainnya yang cenderung berbelit-belit sehingga seringkali menghambat efisiensi pengelolaan keuangan kampus.
ADVERTISEMENT
Penggunaan biaya tidak terduga yang masih tinggi dalam menghadapi persyaratan regulasi ini dapat mengurangi pendapatan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dana organisasi kampus.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, penting bagi organisasi kampus mengambil langkah inovatif dalam mencari sumber pendanaan yang beragam. Diversifikasi sumber pendapatan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada biaya pendidikan mahasiswa sebagai satu-satunya sumber pendapatan.
Organisasi kampus dapat menjalin kemitraan dengan sektor kewirausahaan internal seperti komunitas pengusaha kampus dan lain sebagainya dalam bentuk dukungan dana investasi, modal pembentukan badan usaha milik organisasi, atau program pengembangan ekonomi kreatif yang didukung oleh komunitas pengusaha kampus hingga perusahan swasta dalam bentuk kerja sama.
Selain itu, penting bagi organisasi kampus untuk mengimplementasikan manajemen keuangan yang efisien dan transparan. Proses pengelolaan keuangan yang baik, termasuk perencanaan anggaran yang matang, pengawasan yang ketat terhadap pengeluaran, serta evaluasi terhadap penggunaan dana akan membantu mengurangi pemborosan serta penyalahgunaan dana.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pelibatan pihak yang kompeten dalam pengelolaan keuangan, termasuk mahasiswa yang kompeten di bidang tersebut, yang juga dapat membantu memastikan pengelolaan keuangan yang profesional dan bertanggung jawab.
Perlu digarisbawahi, dalam mengelola pendapatan organisasi kampus perlu dihindari juga praktik yang merugikan, seperti mark up pengajuan alokasi dana yang sangat tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan risiko koruptif dalam internal organisasi yang berdampak pada beban fiskal anggota organisasi. Oleh karena itu, organisasi kampus perlu menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran serta perlu mengutamakan kualitas program selama masa aktif periode kepengurusan.
Dalam menghadapi permasalahan pendapatan rendah namun kebutuhan dana yang tinggi, organisasi kampus perlu mengadopsi pendekatan yang proaktif, inovatif, dan berbasis pada prinsip pengelolaan keuangan yang kredibel dan akuntabel, serta melibatkan berbagai stakeholder yang terkait.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan tinggi, alumni, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci dalam mencapai keberlanjutan keuangan organisasi kampus yang berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan yang diberikan.
Dengan demikian, permasalahan pendapatan rendah namun kebutuhan dana yang tinggi dapat dihadapi dengan solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keberlanjutan operasional organisasi kampus.