Bisakah Masalah Pelayanan 5 Meja di Posyandu yang Belum Optimal Bisa Diatasi?

Pasharena Risa Suryaningrum
Mahasiswa Ilmu Gizi Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
21 Februari 2023 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pasharena Risa Suryaningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Brebes (25/01/2023) Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes mengajak ibu-ibu kader dari berbagai posyandu di Desa Kluwut untuk berdiskusi terkait pelayanan 5 meja di posyandu dan menyerahkan media edukasi booklet kepada ibu kader sebagai alat bantu untuk melakukan penyuluhan di posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Anak Sigap (RAS) karena lebih mudah untuk mengumpulkan ibu kader dan dilaksanakan bersamaan dengan program monodisiplin Nyoman Putri Ari Amelinda terkait pelatihan antropometri dan plotting KMS.
Diskusi Bersama Ibu Kader Posyandu Terkait Pelayanan 5 Meja di Posyandu (Dokumentasi Pribadi)
Kasus stunting saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia yang juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Pola asuh ibu balita yang kurang baik dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi tidak optimal. Selain pola asuh, permasalahan gizi saat kehamilan juga dapat berisiko melahirkan bayi dengan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) yang berpotensi mengalami stunting. Ibu hamil pada trimester I kehamilan umumnya sering mengalami mual dan muntah yang dapat menyebabkan asupan makanan tidak terpenuhi, sehingga perkembangan janin menjadi kurang optimal.
ADVERTISEMENT
Penyuluhan oleh ibu kader di posyandu menjadi salah satu kesempatan untuk meluruskan dan memperbaiki pola asuh pada ibu balita dan ibu hamil karena ibu kader posyandu umumnya merupakan warga sekitar yang tentunya lebih dekat dengan masyarakat dan yang lebih tahu kondisi keluarganya, sehingga diharapkan ibu balita dapat berkonsultasi dengan nyaman dan dapat dengan leluasa menceritakan permasalahan yang terjadi dalam pengasuhan balita. Selain itu, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu balita sebenarnya membutuhkan sarana untuk melakukan konsultasi dan juga membutuhkan motivasi supaya bersemangat dalam berjuang mengasuh anak sebaik mungkin.
“Di Desa Kluwut, ibu kader seringkali kecolongan tidak melakukan penyuluhan di posyandu. Padahal sudah berkali-kali dilakukan pelatihan kader ataupun refreshing kader dari pihak Puskesmas Kluwut, akan tetapi masih tetap saja kecolongan tidak melakukan penyuluhan.” Tutur Ibu Siti Kholisoh selaku ahli gizi di Puskesmas Kluwut.
Kondisi Pelayanan 5 Meja yang Belum Optimal di Posyandu (Dokumentasi Pribadi)
Maka dari itu, untuk mencari tahu penyebab (kendala) dan solusi yang bisa diterapkan untuk melakukan sistem pelayanan 5 meja dengan optimal di posyandu, mahasiswa mengajak ibu-ibu kader posyandu untuk berdiskusi antar kader terkait pentingnya pelayanan 5 meja, kendala dan solusi yang mungkin dapat diterapkan. Kegiatan ini dihadiri oleh 18 orang ibu kader dari 8 posyandu di Desa Kluwut.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diawali dengan pengerjaan soal pre-test untuk mengukur pengetahuan pada ibu kader terkait kesehatan ibu dan balita, urutan pelayanan 5 meja di posyandu, dan pentingnya memberikan penyuluhan di posyandu, kemudian dilanjutkan dengan brainstorming antar kader. Setelah brainstorming antar kader, Pasharena sebagai moderator diskusi menyimpulkan kendala dan solusi yang telah disebutkan oleh ibu-ibu kader, dan juga memberikan booklet sebagai media bantu untuk ibu-ibu kader dalam memberikan penyuluhan nantinya.
Berdasarkan hasil diskusi, ibu-ibu kader mengatakan bahwa pelayanan 5 meja di posyandu itu sangat penting untuk dilakukan, akan tetapi kendala yang masih sering terjadi adalah balita yang rewel, ibu yang tidak sabaran, ibu yang tidak mau konsultasi jika bukan bidan, dan ibu yang terburu-buru karena harus memasak makanan untuk keluarga. Sedangkan solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan mainan untuk balita dan memberikan snack untuk balita dengan catatan yang diberikan adalah jajanan yang sehat seperti susu.
ADVERTISEMENT
Pasharena kemudian menekankan bahwa penyuluhan di posyandu sangat penting untuk dilakukan karena ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu balita membutuhkan motivasi serta pendampingan terkait asupan makan dan pola asuh jika ada kesalahan atau pernah melakukan dengan cara yang kurang pas.
Kegiatan diakhiri dengan pengerjaan soal post-test untuk mengukur pengetahuan ibu kader setelah melakukan curah pendapat. Selain itu, juga ada sesi tanya jawab jika ada yang ingin ditanyakan. Setelah acara selesai, mahasiswa ini menyerahkan beberapa booklet yang tersisa kepada fasilitator Rumah Anak Sigap (RAS) yang nantinya dapat diberikan kepada kader yang membutuhkan atau dapat digunakan oleh fasilitator Rumah Anak Sigap (RAS) ketika mengisi materi atau saat kegiatan konsultasi individu.
Foto Bersama Ibu Kader Posyandu yang Menghadiri Diskusi Kader terkait Pelayanan 5 Meja di Posyandu (Dokumentasi Pribadi)
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu kader dapat menerapkan solusi yang telah didiskusikan bersama untuk mengontrol kendala-kendala yang terjadi saat menjalankan sistem pelayanan 5 meja di posyandu.
ADVERTISEMENT
Tim 1 KKN Reguler TIM 1 Universitas Diponegoro 2022/2023
Penulis : Pasharena Risa Suryaningrum – Ilmu Gizi Angkatan 2019
Dosen Pembimbing Lapangan : Rachma Purwanti, S.KM., M.Gizi; Fajar Arianto, S.Si., M.Si; Apip, S.E., M.Si
#KKNUndipTim1 #p2kknundip #lppmundip #undip