Konten dari Pengguna

Komitmen Warga Kampung Bakti Menanggulangi Sampah Kali Roxy

4 November 2017 15:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Paulina Herasmaranindar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Komitmen Warga Kampung Bakti Menanggulangi Sampah Kali Roxy
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Bakti terletak di Jl. KH Hasyim Ashari, Kecamatan Gambir Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat. Kampung ini terletak di belakang sebuah kali yang sering orang sebut dengan Kali Roxy.
ADVERTISEMENT
Wajah Kali Roxy kurang enak dipandang mata, air yang seharusnya jernih berganti warna lumut, beberapa sampah berserakan, serta bau yang sangat menyengat di penciuman.
Hari ini, Sabtu (4/11) Kumparan (Kumparan.com) mendatangi Kampung Bakti.
Seorang warga bernama Rominah (47) bersedia berbagi cerita. Sudah 31 tahun lamanya ia tinggal di Kampung Bakti. Ia mengatakan bahwa kondisi saat ini justru lebih baik dari era 90an dulu.
Komitmen Warga Kampung Bakti Menanggulangi Sampah Kali Roxy (1)
zoom-in-whitePerbesar
"iya saya sudah 31 tahun di sini (Kampung Bakti). Dulu 1995 ya itu kotor banget, tapi setelah tahun 2004an itu udah bersihan, rapi, sampai sekarang bersih gada yang berani buang sampah disitu", ungkap Rominah
Menurut Rominah, warga di daerahnya RT 004 RW 007 mempunyai aturan sendiri dalam menjaga kali dari sampah. RT setempat menetapkan sanksi bagi setiap warga yang membuang sampah di kali. "Warga sini buang sampah di belakang di denda 500 ribu", ungkap Rominah.
ADVERTISEMENT
Kalaupun ada sampah di sana (kali) itu ulah orang lewat, orang yang makan di sekitar kali, tambah Rominah.
Rupanya sanksi yang di berlakukan oleh RT setempat adalah komitmen dari kesadaran warga akan pentingnya kebersihan Kali Roxy.
Warga Kampung Bakti setiap hari minggu sering melakukan aksi gotong royong untuk kebersihan kampung. Kaum muda dan orang tua semua turun tangan untuk melakukannya.
Kebersihan kali memang penting bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga bagi anak dan cucu sebagai penerus kita. "Ya memang penting sekali, karena cucu saya masih kecil juga butuh air kan", tutup Rominah.