Kampusku, Aku Rindu!

Riad Nur Hikmah
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riad Nur Hikmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi para mahasiswa berkumpul dan mengerjakan tugas (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi para mahasiswa berkumpul dan mengerjakan tugas (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)
ADVERTISEMENT
Sudah dua tahun lebih sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Terhitung sejak Maret 2020, perubahan demi perubahan terus terjadi, termasuk dunia pendidikan. Perubahan proses belajar dari tatap muka menjadi daring mengandalkan teknologi adalah salah satu imbasnya.
ADVERTISEMENT
Setiap jenjang pendidikan dipaksa untuk beradaptasi, tak terkecuali para mahasiswa di tingkat perguruan tinggi. Tidak ada lagi bangun pagi kemudian lekas menuju kampus dan berinteraksi langsung dengan teman maupun para pengajar. Tidak ada lagi kegiatan di kampus yang memaksaku pulang larut malam. Terakhir, tidak ada lagi pembelajaran yang menyenangkan seperti dulu.
Kantin yang dulu selalu riuh oleh para mahasiswa, kini telah berubah menjadi tempat sunyi tanpa ada proses komunikasi di dalamnya. Kampus tempat para mahasiswa bercanda, bercerita dan bertukar pikiran, kini menjadi sepi menyisakan para petugas kebersihan.
Kini proses pembelajaran tidak perlu keluar rumah dan pusing memikirkan pakaian. Kini proses pembelajaran dapat berlangsung bahkan di atas tempat tidur sekalipun. Namun, interaksi yang terjadi tidak pernah sehangat dan seatraktif dulu lagi.
ADVERTISEMENT
Perubahan secara tiba-tiba yang tidak pernah bisa disangka siapapun sebelumnya.
Kemajuan teknologi tidak selalu menjadi jawaban dan memberikan dampak positif bagi setiap individu. Sebagai mahasiswa, aku tetap merasaha haus untuk berinteraksi dan menjalin relasi di lingkungan kampus secara langsung. Sebagai mahasiswa, sudah selayaknya aku dapat menyerap ilmu seutuhnya di dalam kelas.
Seruan demi seruan tidak hentinya aku ucapkan di dalam hati “Ayo Indonesia! Lekaslah membaik, agar aku bisa kembali ke kampusku!”.
Tiap semester terasa cepat berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan tertentu. Kekhawatiran terkadang muncul ketika mengingat waktuku di kampus sudah tidak lama lagi. Setidaknya, jangan sampai wisudaku hanya bermodalkan laptop tanpa ada perpisahan yang layak untuk dibanggakan.
Kerinduan akan pembelajaran di kampus yang seakan telah menjadi racun itu akhirnya menemukan penawarnya. Data dan informasi yang beredar akan melandainya kasus positif Covid-19 menjadi suatu alarm kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Semoga kali ini, harapan tersebut dapat benar-benar bisa diwujudkan.
(Riad Nur Hikmah/Politeknik Negeri Jakarta)