Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa UIN Jakarta Perkuat Peran Komunitas dalam Penanggulangan TB
16 Februari 2025 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kelompok 5 PBL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung dalam Kelompok 5 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I dan II, menggelar serangkaian kegiatan edukasi dan intervensi kesehatan di Kelurahan Kedung Badak, Kota Bogor. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Tuberkulosis (TB), yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), Kelurahan Kedung Badak mencatat 142 kasus TB pada tahun 2024, menunjukkan urgensi intervensi yang tepat sasaran.
![Pelaksanaan Program Intervensi TIBATIBE di Posyandu Gelatik pada 5 Februari 2025](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm297xyryqmc7dw1pmz6f1xs.jpg)
Mahasiswa PBL I melakukan analisis situasi dan temuan masalah baru dan PBL II merancang tiga program intervensi unggulan untuk mengatasi tingginya kasus TB di wilayah tersebut. Program pertama, TIBATIBE (Tingkatkan Niat Bersama untuk TB Beres), dilaksanakan dalam dua format: secara offline pada 5 Februari 2025 dan secara online pada 7 Februari 2025. Kegiatan offline berlangsung bersamaan dengan Active Case Finding (ACF) yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kedung Badak. Sementara itu, kegiatan online diwujudkan dalam bentuk video edukasi kesehatan yang diunggah di Instagram PBL Kelompok 5 (@pbl5kedungbadak). Selain itu, unggahan video juga berkolaborasi dengan berbagai akun kesehatan, seperti akun Instagram Puskesmas Kedung Badak (@pkmkedungbadakbgr), Dinas Kesehatan Kota Bogor (@dinkeskotabogor), Tim TBC Kota Bogor (@tbc.kotabogor), serta Program Studi Kesehatan Masyarakat (@kesmas_uinjkt).
Program kedua, BERSAMA (Berbagi Semangat Membangun Aksi), program ini dilaksanakan pada 6 Februari 2025 dengan upaya memberikan dukungan emosional kepada penderita TB melalui pengalaman penyintas yang masih menjalani pengobatan. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Siti Rahmah H. L, M.KKK., yang bertindak sebagai fasilitator dalam sesi sharing session. Acara ini menghadirkan tiga penyintas TB, tiga penderita TB, dan dua anggota masyarakat umum. Salah satu penyintas TB, Bu Ratna, berbagi kisahnya, “Saya semangat untuk sembuh karena ada anak dan orang tua yang menunggu saya sembuh.” Program ini berlanjut secara online melalui grup Whatsapp Komunitas “BERSAMA TB” yang dikelola oleh Bapak Ruslandi, seorang penyintas TB yang menjadi admin komunitas. Komunitas ini bertujuan untuk memberikan dukungan sosial bagi penderita TB di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung Badak agar mereka dapat menyelesaikan pengobatan secara optimal dan tetap termotivasi untuk sembuh.
ADVERTISEMENT
Program ketiga, FLIP-TB (Flipchart Tuberkulosis), memperkenalkan media edukasi berupa flipchart kepada kader TB dan kader posyandu di RW 1, 4, dan 9. Flipchart ini dirancang sebagai alat bantu interaktif yang memudahkan penyampaian informasi mengenai pencegahan, deteksi dini, serta pengobatan TB. Pada 5-7 Februari 2025, flipchart ini diberikan kepada empat kader di wilayah Kelurahan Kedung Badak untuk digunakan dalam sesi edukasi masyarakat.
Kepala Puskesmas Kedung Badak, dr. Karunia Ika Mastri, memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa dalam upaya penanggulangan TB di wilayahnya. Beliau berharap agar program yang telah dijalankan dapat terus dikembangkan dan menjadi model intervensi bagi wilayah lain yang menghadapi permasalahan serupa. Dengan adanya semangat kolaborasi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, serta masyarakat, diharapkan stigma terhadap TB dapat berkurang, dukungan terhadap penderita semakin meningkat, serta kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dan pengobatan TB semakin meluas di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan tiga program unggulan yang telah dijalankan, khususnya Program BERSAMA yang menekankan dukungan sosial dan penguatan komunitas, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap TB semakin meningkat. Program ini membuktikan bahwa penanganan TB tidak hanya membutuhkan edukasi medis, tetapi juga pendekatan sosial dan psikologis agar penderita lebih termotivasi dalam menjalani pengobatan hingga sembuh sepenuhnya. Dengan semangat edukasi yang berlanjut menjadi aksi nyata, mahasiswa UIN Jakarta berhasil memberikan dampak berkelanjutan dalam upaya menanggulangi TB di Kelurahan Kedung Badak.