Kritik Paslon Lain Seperti Kepala Dinas

Lumajang OK3
Berita dan Info Lumajang
Konten dari Pengguna
6 Mei 2018 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lumajang OK3 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Debat publik Pilkada Lumajang terakhir di JTV, Sabtu 5 Mei 2018 berlangsung dan menyisakan catatan tersendiri bagi pendukung masing-masing paslon. Tak terkecuali bagi pendukung paslon nomor 3, H.Rofik,SH.,MH – Ir. Nurul Huda.
ADVERTISEMENT
Dari sekian materi yang disampaikan para paslon yang berdebat, pendukung paslon 3 menyatakan kritik Rofik-Nurul pada paslon lain soal kapasitas calon bupati dan wakil bupati adalah hal yang paling mengena. Dalam debat paslon nomor 3 memang sempat mengkritik paslon lain mirip kepala dinas. Sebab, hanya memaparkan program-program saja yang semestinya merupakan bagian kerja seorang kepala dinas.
Kritik Rofik-Nurul terhadap calon lain sangat beralasan. Sebab, sejak segmen pertama debat dibuka paslon 1 dan 2 menyampaikan program-program yang akan dilaksanakannya jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Lumajang. Yaitu saat segmen penyampaian visi dan misi paslon.
“Saya lihat paslon lain tadi dengan cepat dan terkesan buru-buru menyampaikan dan membacakan programnya masing-masing dalam waktu 1,5 menit,” ujar Syukur, salah satu pendukung Rofik-Nurul yang masuk dalam studio JTV. Sementara H.Rofik dan Pak Nurul, sambungnya, dengan tenang menyapa rakyat Lumajang dan menyampaikan visi misinya. “Tidak buru-buru,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Syukur, para pendukung paslon yang hadir di dalam studio maupun yang menonton di televisi memiliki penilaian yang sama. “Terutama di dalam studio. Saat kritik itu dilontarkan, kami dan dan pendukung lain seperti ingin tertawa tapi ditahan,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh pendukung Rofik-Nurul yang menonton siaran langsung itu di luar studio. Mereka bertepuk tangan dan tertawa saat Nurul Huda mengatakan paslon lain seperti kepala dinas karena terkesan hanya bertujuan melaksanakan program-program yang sudah direncanakan.
Kritik Rofik-Nurul soal kapasitas bupati itu disampaikan pada segmen 2. Yaitu pada saat paslon lain diberi kesempatan untuk mengkritik dan memberikan pertanyaan terkait visi misi paslon 3. “Saya hanya ingin menyampaikan bahwa tadi paslon 1 hanya menyampaikan hanya program. Kapasitas bupati itu menyampaikan visi misi dan mindset ke depan itu bagaimana. Jadi ibaratnya begini, kalau hanya menyampaikan program, seperti tidak sasaran yang hendak dicapai. Ini seperti pesawat tanpa pilot. Program itu bagian dari kepala dinas sebenarnya. Terima kasih,” ujar Nurul Huda yang terpotong karena waktu untuk menanggapi pertanyaan paslon lain habis.
ADVERTISEMENT
Usai debat, salah satu pendukung paslon 3, Marzuki mengatakan kritik itu tidak hanya ditujukan pada paslon nomor 1 tapi juga paslon nomor 2. “Kritik itu sebenarnya untuk menegaskan pada rakyat Lumajang agar dapat memilih dengan benar calon pemimpin yang benar-benar kompeten sebagai bupati bukan memilih kepala dinas,” katanya. (*)