Penurunan Berat Badan Drastis, Hati Hati Gejala Diabetes!

Peeni Dwi Rezky Tarigan
Apoteker Rumah Sakit Murni Teguh Horas Insani
Konten dari Pengguna
31 Juli 2023 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Peeni Dwi Rezky Tarigan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi timbangan badan. Sumber : Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi timbangan badan. Sumber : Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kenaikan atau penurunan berat badan adalah hal yang normal. Anda dapat mempertimbangkan sejumlah faktor termasuk usia, asupan kalori, dan kondisi kesehatan. Begitu anda mencapai usia paruh baya, berat badan anda akan relatif stabil dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
Penurunan berat badan drastis yang signifikan (sekitar 4,5 kg atau lebih dari 5% dari berat badan) jika terjadi tanpa melakukan program diet atau olahraga, dapat menjadi salah satu tanda peringatan diabetes.
Ilustrasi kadar gula darah tinggi. Sumber : Shutterstock.com
Diabetes menggambarkan sekelompok penyakit metabolik di mana seseorang memiliki kadar glukosa dalam darah yang tinggi, baik karena produksi insulin yang tidak mencukupi, atau karena sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, atau keduanya.
Obesitas (kelebihan berat badan) dianggap sebagai salah satu faktor risiko paling dominan pada penderita diabetes tipe 2. Hampir 80-90% pasien diabetes tipe 2 memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Namun disamping itu, beberapa kasus penurunan berat badan drastis juga dapat menunjukkan gejala diabetes melitus.
Mengapa pasien DM bisa mengalami penurunan berat badan?
ADVERTISEMENT
Pada keadaan normal, makanan yang kita makan akan di ubah di saluran cerna menjadi glukosa kemudian masuk kedalam pembuluh darah. Adanya kenaikan kadar glukosa akan memicu pankreas untuk menghasilkan insulin. Insulin berperan sebagai kunci untuk membuka gembok agar glukosa dapat masuk ke dalam sel pada permukaan organ tubuh dan kemudian akan diolah menjadi energi.
Ilustrasi insulin sebagai kunci membuka gembok pada sel tubuh agar glukosa dapat masuk. Sumber : Shutterstock.com
Kadar gula yang tinggi secara konsisten (keadaan hiperglikemia pada penderita DM) akan memicu pankreas menghasilkan insulin dalam jumlah banyak, namun karena terjadi secara terus menerus pankreas akan kelelahan dan insulin yang dihasilkan pun tidak sempurna.
Akibatnya, insulin tersebut gagal untuk membuka gembok gembok dalam sel (resistensi insulin) dan glukosa tidak dapat masuk ke dalam organ. Glukosa hanya dibawa berkeliling melalui pembuluh darah tanpa diabsorbsi dan akhirnya dikeluarkan bersama urin, dimana masyarakat awam lebih mengenalnya dengan istilah kencing manis.
ADVERTISEMENT
Saat hal tersebut terjadi, tubuh akan mencari cara alternatif dengan membakar lemak dan otot untuk menghasilkan energi. Jika terjadi secara terus menerus maka cadangan energi dalam tubuh akan berkurang dan menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.
Penurunan berat badan yang tidak terduga sering terlihat pada pasien sebelum diagnosis diabetes tipe 1 tetapi juga dapat mempengaruhi pasien dengan diabetes tipe 2.
Ilustrasi medical check up. Sumber : Shutterstock.com
Lakukan deteksi diabetes dengan medical check up secara berkala dan konsultasikan kesehatan anda dengan dokter, terlebih jika anda mengalami penurunan berat badan drastis. Hal ini wajib dilakukan untuk menjaga kualitas kesehatan yang optimal.