40 Anak Binaan LPKA Kutoarjo Dilatih Public Speaking

PURWOREJO. L'KITA NEWS. Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas 1 Kutoarjo bekerja sama dengan Mahasiswa Magang Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) gelar pelatihan Public Speaking untuk Anak Binaan, Kamis (17/04).

Dok Humas LPKA Kutoarjo

Kegiatan yang berlangsung di Aula Sahardjo ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan komunikasi anak-anak binaan, sebagai bagian dari upaya pembinaan karakter dan pengembangan potensi diri.

Sannis Hening Astuti, S.Psi., seorang wirausaha sekaligus lulusan terbaik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) tahun 2024, dipercaya sebagai pembicara dalam acara ini. Dalam kegiatan tersebut, Sannis menyampaikan materi dengan pendekatan yang komunikatif dan penuh semangat, mendorong para peserta untuk tampil lebih berani dan percaya diri saat berbicara di depan umum. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi pengenalan dasar-dasar public speaking, pelatihan berbicara di depan umum, pelatihan pewara (pembawa acara), serta hiburan edukatif yang dikemas secara interaktif.

Kepala LPKA Kutoarjo, Ahmad Fauzi menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa magang UMPWR yang telah menyelenggarakan kegiatan positif ini. “Public speaking adalah bekal penting untuk masa depan. Dengan adanya pelatihan ini, harapannya Anak Binaan dapat lebih percaya diri dan memiliki kemampuan berbicara di depan umum dengan baik,” ungkapnya.

Koordinator Mahasiswa Magang UMPWR, Farah Khoirun Nisa’, juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk berbagi ilmu dan pengalaman secara langsung. “Kami ingin memberi kontribusi nyata dan turut mendukung proses pembinaan yang ada di LPKA,” ujarnya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Beberapa Anak Binaan bahkan tampil sukarela untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari. “Awalnya saya ragu, tapi setelah ikut latihan, saya jadi lebih percaya diri,” ungkap salah satu peserta.

Kegiatan ditutup dengan sesi hiburan bersama dan penyerahan sertifikat kepada narasumber secara simbolis. Harapannya, pelatihan ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi muda khususnya Anak Binaan yang berani, komunikatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (LR)