Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pegawai LPKA Kutoarjo Dapat Pelatihan Manajemen Stres dari Dosen UMPWR
23 April 2025 14:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari LPKA Klas 1 Kutoarjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PURWOREJO. L'KITA NEWS. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mental dan produktivitas kerja, LPKA Klas I Kutoarjo menggelar Pelatihan Manajemen Stres bagi Pegawai bekerja sama dengan Mahasiswa Magang Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR), Senin (21/04).

Bertempat di Ruang Pembinaan, pelatihan ini diikuti oleh 15 pegawai, 7 mahasiswa magang UMPWR, dan 3 Taruna Politeknik Pengayoman Indonesia (Poltekpin). Mengangkat tema โBersahabat dengan Stresโ, kegiatan ini dipandu oleh Meriam Esterina, M.Psi., Psi., yang memberikan pemahaman mendalam terkait manajemen stres, mulai dari mengenali gejala fisik dan psikis, mengevaluasi penyebab, hingga mempraktikkan metode KNOW (Know-What, Know-Why, Know-How, Know-Where) serta berbagai teknik seperti relaksasi, hobi, journaling, dan mindfulness.
ADVERTISEMENT
Selain materi, kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana peserta aktif berbagi pengalaman pribadi serta mencari solusi bersama atas permasalahan stres yang kerap dihadapi di tempat kerja. Suasana yang interaktif membuat sesi ini berjalan hangat dan penuh antusiasme.
Kepala LPKA Kutoarjo, Ahmad Fauzi, menyambut baik pelatihan ini dan menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi tersebut.
"Kesehatan mental pegawai adalah salah satu aspek penting yang perlu kita perhatikan. Kami sangat mengapresiasi kontribusi mahasiswa UMPWR dalam memberikan wawasan yang aplikatif dan menyegarkan. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan memberi dampak positif bagi kinerja pegawai," ujar Ahmad Fauzi.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mental individu pegawai, tetapi juga membentuk budaya kerja yang lebih sehat dan suportif. Dalam jangka panjang, ketahanan mental yang baik akan mendukung peningkatan kualitas pelayanan, pembinaan, serta interaksi yang lebih positif antara pegawai dan Anak Binaan. (LR)
ADVERTISEMENT