Fakta Unik Mengenai Start-Up yang Wajib Kalian Tahu!

Pemimpin Indonesia
Yayasan non profit yang bergerak dalam bidang pemberdayaan kepemimpinan yang menerapkan sikap inklusif, efektif, serta cinta Indonesia kedalam tiga prinsip utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2021 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pemimpin Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saat sesi Talkshow Berlangsung dengan Pandu Putra Sebagai Moderator (15/08/2021)
zoom-in-whitePerbesar
Saat sesi Talkshow Berlangsung dengan Pandu Putra Sebagai Moderator (15/08/2021)
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi saat ini membuat banyak orang semakin berinovasi untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada di sekitar salah satunya dengan mendirikan perusahaan rintisan atau biasa kita sebut sebagai startup. Tak jarang masyarakat saat ini masih memiliki banyak miskonsepsi mengenai Start-Up itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Mulai dari definisi, value, budaya, dan yang lainnya. Kita akan membahas semua seluk beluk Start-Up lebih dalam bersama Ketty Lie (Co-Founder Danacita) dan Gibran Huzaifah (CEO & e-Fishery) dalam sesi webinar ke-9 Lead The Fest 2021 dengan judul Start Up Industry - Contribution from Start-Up Industry to Shape The Future Leadership Era in Indonesia.
Dilihat dari definisi, Ketty dan Gibran sepakat mengartikan startup merupakan wadah untuk kita berani berinovasi dan berkreasi di tengah era yang serba disrupsi. Perbedaan startup dan UMKM terletak pada komponen teknologi dan kecepatannya dalam mencapai tujuannya. Ciri lainnya yaitu model bisnis yang dimiliki bersifat baru, mengutamakan network yang luas, dan kemampuan mereka dalam mengelola modal hingga bisa mendapat pendanaan.
ADVERTISEMENT
Jika melihat definisi tersebut, harapannya dapat mengurangi miskonsepsi yang ada di masyarakat mulai dari fleksibilitas waktu, idenya yang dinilai sama, serta yang penting adalah bakar uang. Namun, yang sebenarnya yang terjadi yaitu mayoritas orientasi dari startup adalah tugas yang diberikan mampu terselesaikan, sehingga bagaimana pengaturan waktu diserahkan kepada masing-masing individu, ujar Ketty.
Kemudian, terkait miskonsepsi lain terkait ide dan modal menurut Gibran bahwa yang terpeting adalah bagaimana cara mengeksekusi sebuah ide dan mengolah modal yang ada agar bisa menghasilkan margin yang lebih besar dari nilai investasi karena hal tersebut yang pasti diharapkan oleh investor dan perusahaan tentunya.
CEO e-Fishery itu juga berpesan bagi anak muda yang ingin menjadi founder sebuah startup maka harus menemukan strong why untuk mendirikannya, dan jangan lupa untuk jeli melihat permasalahan yang ada, berani untuk memulai dan siap untuk mencapai beradaptasi dengan perubahan bahkan setiap quarternya. “Start early, start small, hajar, lalu belajar” adalah pesan utama Gibran.
ADVERTISEMENT
Tak jauh berbeda dengan Gibran, Ketty menyampaikan kita harus memiliki visi misi yang jelas dan siap dengan segala biaya peluang yang ada agar mampu memiliki jangkar yang kuat dalam mendirikan startup. Jangan terlalu terpaku dengan tren namun berangkat dari keresahan dan disesuaikan dengan market yang ada.
Terakhir sebagai penutup keduanya menyampaikan mimpi dari masing-masing startup, Ketty dengan Danacita bermimpi bahwa kelak mampu menjadi wadah pembiayaan pendidikan yang mampu membantu seluruh anak muda di Indonesia dari Sabang-Merauke sehingga semua bisa merasakan pendidikan yang layak bahkan hingga ke luar daerah.
Sedangkan Gibran dengan eFishery menyampaikan mimpinya untuk menjadi largest coperative network di Indonesia pada sektor budidaya ikan, bahkan tak menutup kemungkinan hingga ke tingkat dunia.
ADVERTISEMENT
Sesi webinar tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab dan anjuran untuk kita bergotong royong bersama agar bisa melalui kondisi krisis pandemi Covid-19 bersama. Salah satu caranya bisa berdonasi bersama Pemimpin.id dan wecare.id yang menggalang donasi 1.000 APD untuk Indonesia #MenangBersama yang bisa disalurkan melalui wecare.id/menangbersama.