Stefanus Gusma: From Jabar to Reborn and Grow Further

Foto Dok. Pribadi: Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma

Layar telah terkembang, bahtera kapal Pemuda Katolik telah berlayar, dan kini mulai menapaki jalur menuju organisasi yang memiliki dignity dan kebermanfaatan bagi Gereja dan Bangsa. From Jabar to Reborn and Grow Further, Rekam jelajah pendahulu tentunya menjadi bekal dalam mengarungi luasnya sang samudera perjuangan.

Ragam dinamika yang terjadi di masa lalu menjadi pelajaran berharga bagi setiap insan yang menjalankan roda organisasi. Kekalnya panji Pemuda Katolik yang berkibar sepanjang bangsa ini merdeka menjadi bukti sahih nafas perjuangan untuk Gereja dan bangsa tak pernah berhenti.

Pengurus Pusat Pemuda Katolik periode 2021-2024 mengusung tema Reborn & Grow Further sebagai spiritualitas dalam berkarya. “Lahir Kembali” merupakan sebuah panggilan organisasi untuk semakin utuh dalam proses dan struktur.

Ekspresi ini yang telah dijalankan periode sebelumnya dengan memaknai pentingnya konsolidasi organisasi yang hidup/lahir. Dari waktu ke waktu, mengenal lebih dekat setiap nilai yang ditawarkan oleh tantangan dunia dalam mewartakan apa yang kita sebut sebagai “panggilan hati dalam berorganisasi”.

Estafet pengembangan organisasi perlu diteguhkan dalam komitmen untuk terus bertumbuh lebih besar, sehat, kiprah nyata, kontekstual dan berdaya saing. Pemuda Katolik sebagai bahtera perjuangan kader tak luput memperkuat eksistensinya ke berbagai wilayah di Indonesia.

Kini, Jawa Barat sebagai salah satu wilayah dengan dinamika dan tantangan yang relatif berat telah menjadi ladang berkarya Pemuda Katolik. Hidupnya Pemuda Katolik di tanah Pasundan setelah sekian lama “mati suri” merupakan capaian yang layak diberikan apresiasi setinggi langit.

Sebab, dengan segala dinamika di masa lalu, tidak mudah untuk menghidupkan kembali eksistensi organisasi yang kita cintai ini. Bagi saya, hanya orang yang tangguh dan berdedikasi tinggi saja yang mampu mengerjakan kerja prestisius ini.

Menilik dinamika yang telah berjalan, rasanya dapat dikatakan bahwa manifestasi Reborn and Grow Further di tanah Pasundan telah berjalan dalam jalur yang tepat. Aktivasi Komisariat Cabang (Komcab) di level kabupaten secara konsisten merupakan alat ukur yang konkret dalam melihat bagaimana semangat “kelahiran kembali” berjalan di daerah.

Tentu hal ini tidak mudah, sebab, kita sama-sama tahu bahwa Jawa Barat identik dengan sensitivitas terhadap identitas. Keberhasilan dalam membangun Pemuda Katolik ditengah dinamika seperti ini seperti adagium dalam injil: “seperti melewati lubang jarum”.

Tetapi lihatlah, proses yang ada telah menghantarkan pejuang gereja dan bangsa di tanah Pasundan pada keberhasilan melewati lubang jarum tersebut. Dalam melihat keberhasilan tersebut, kita bisa melihat sejauh mana visi KUJANG (Kaderisasi, Unggul, Jejaring, Aktif, Nonstop, dan Getol) telah berjalan.

Konsistensi dalam mendorong Mapenta, KKM, dan keberanian untuk menjadi tuan rumah KKL 2023 menggambarkan komitmen nyata Pemuda Katolik Jawa Barat dalam menghidupi kaderisasi sebagai medium estafet dan keberlanjutan organisasi.

Ihwal jejaring, tidak perlu diragukan lagi bagaimana relasi Pemuda Katolik dengan hierarki gereja dan stakeholder awam (lokal hingga nasional). Terkait visi unggul, dapat kita lihat bahwa dalam masa kepemimpinan Edi Silaban, sudah ada sejumlah kader yang diorbitkan dan berprestasi di tingkat nasional. Soal aktif, nonstop, dan getol pun, dapat dilihat dari bagaimana pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat konsisten menyapa kader dan melakukan asistensi hingga turun langsung ditengah luasnya bentang geografis Jawa Barat.

Dengan gemerlap capaian yang sudah ada, hendaknya Pemuda Katolik Jawa Barat tak lekas berpuas diri. Tetaplah bertumbuh dan menebar benih kebermanfaatan di tengah masyarakat Jawa Barat yang majemuk dan hidup dalam iman. Jawa Barat sebagai etalase politik konsolidasi membutuhkan kader-kader yang tangguh untuk bersaing dalam kontestasi politik 2024.

Dengan kekuatan politik yang relatif kecil, penguatan etalase ini diharapkan mampu mengonsolidasi dan bahkan mengintervensi pusaran dinamika politik di wilayah non basis, sehingga sedapat mungkin semua kader bisa melakukan manuver politik seperti kata injil: “Tulus seperti merpati, licik seperti ular”.

Jawa Barat adalah titik mula yang sempurna bagi daerah-daerah lain untuk belajar bagaimana Reborn and Grow Further semestinya berjalan. Matius 10:16 menjadi ayat yang tepat untuk merefleksikan alasan mengapa Pemuda Katolik harus hadir dan eksis di wilayah etalase politik konsolidasi ini. Kader-kader tangguh di Jawa Barat layak untuk bersaing dan bergumul dengan tantangan yang hadir seperti serigala.

Tentu ini masih menjadi awal dari rentetan proses panjang menuju pertumbuhan organisasi yang ideal. Jadilah kader yang konsisten dan tangguh dalam menjalankan perutusan ini, sebab segala sesuatu menjadi tidak berarti bila bahtera megah yang telah kalian jalankan akhirnya karam terhempas karang.

Demikianlah sambutan ini saya sampaikan sebagai apresiasi kepada Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat yang serius dalam mempersiapkan buku ini. Apa yang kalian lakukan merupakan perwujudan ucapan Pramoedya Ananta Toer yang mengatakan bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah.

Teruslah mencetak sejarah dan jangan lupa memperkuat pondasi eksistensi organisasi. Sebab, organisasi yang sehat adalah organisasi yang mampu melahirkan pemimpin baru, bukan pemimpin abadi. Kiranya Bapa di Surga menolong setiap derap langkah pengabdian kalian di bumi Pasundan. Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma (Dari Jawa Barat Menuju Misi Reborn and Grow Further)