Konten dari Pengguna

Gampong Paya Dapur, Inisiator Hidroponik di Aceh Selatan Demi Tercapainya TPB

CISDI Center for Indonesia Strategic Development Initiatives
CISDI adalah sebuah think tank independen yang berfokus pada perbaikan sistem pelayanan kesehatan untuk pencapaian SDGs Goal 3. Salah satu programnya, Pencerah Nusantara adalah gerakan pemuda yang bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di daerah terpencil di Indonesia. Dikelola oleh CISD
16 Oktober 2018 10:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CISDI Center for Indonesia Strategic Development Initiatives tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gampong Paya Dapur, Inisiator Hidroponik di Aceh Selatan Demi Tercapainya TPB
zoom-in-whitePerbesar
Pengentasan kelaparan merupakan satu dari 17 pilar Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, agenda pembangunan global yang harus dicapai pada tahun 2030. Pilar ini berkaitan dengan memberantas kelaparan, mencapai ketahanan pangan, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan. Semangat menuntaskan masalah ini bukan wacana baru, melainkan lanjutan semangat Millenium Development Goals yang sudah diimplementasikan di tahun 2000 hingga 2014 dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan ekstrim.
ADVERTISEMENT
Saat ini, malnutrisi masih menjadi tantangan pembangunan yang dihadapi Indonesia. Seiring dengan tingginya populasi Indonesia yang mencapai 266 juta penduduk, kemunculan beberapa permasalahan seperti malnutrisi, berpotensi memperlambat terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Malnutrisi muncul dalam berbagai bentuk seperti gizi buruk dan gizi kurang, vitamin mineral tidak adekuat, obesitas, dan penyakit tidak menular akibat pola diet. Gizi buruk dapat terjadi pada semua usia, namun gizi buruk pada balita membawa dampak jangka panjang, meliputi masalah kesehatan, kecerdasan, perkembangan fisik, ketangkasan, serta produktivitas kerja. Perlu kita ingat, balita dalam beberapa dekade mendatang akan menjadi penerus estafet kepemimpinan. Betapa menyedihkan jika tongkat estafet kepemimpinan bangsa diteruskan oleh generasi yang tidak mendapatkan gizi seimbang bahkan terserang gizi buruk. Banyak faktor yang memengaruhi tingginya angka kejadian gizi buruk baik langsung maupun tidak langsung, salah satunya adalah rendahnya asupan gizi.
ADVERTISEMENT
Data WHO 2017 mengungkapkan 45% kematian balita berkaitan dengan status gizi, 52 juta gizi kurang, 17 juta gizi buruk, 155 juta mengalami tubuh kerdil (stunting) akibat asupan nutrisi kurang dalam jangka panjang. Profil Kesehatan Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2015 memaparkan, terdapat 26.518 balita gizi buruk dengan perkiraan jumlah total 1,1 juta jiwa. Dengan jumlah kasus yang semakin meningkat, kita perlu menginisiasi solusinya bersama-sama.
Gampong Paya Dapur menjadi satu-satunya desa yang menginisiasi pemanfaatan lahan dengan metode hidroponik sebagai salah satu program andalan untuk berkontribusi mewujudkan pengentasan kelaparan. Memang, bertani bukan hal baru bagi masyarakat, namun hidroponik belum populer di kalangan masyarakat Paya Dapur. Adalah Geuchik (kepala desa), perangkat desa, PKK, Pencerah Nusantara dan masyarakat yang dimentori oleh salah seorang Imam Masjid, Bapak Syarkawi, melakukan proses panjang ini bersama-sama, mulai dari pengairan pipa, penyiapan media, penyemaian bibit, pemberian nutrisi, hingga perawatan dan pengondisian air.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menjelaskan tentang penanaman menggunakan seperangkat pipa, Pak Imam Syarkawi juga mencontohkan bagaimana hidroponik dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, bahkan dengan memanfaatkan botol bekas air mineral. “Ndak payah kita nyari lahan lagi, persediaan sayur di rumah Insyaallah aman, rasanya pun lebih enak daripada yang biasa, ndak akan kurang gizi lah kalau begini ceritanya” ucap Pak Imam Syarkawi di tengah kegiatan bercocok tanam hidroponik di Paya Dapur pagi itu. Semangat turut serta memberantas kelaparan, mencapai ketahanan pangan, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan telah menjadi bagian masyarakat Paya Dapur.
Selamat Hari Pangan Sedunia! Semoga upaya kecil dari Gampong Paya Dapur dapat menginspirasi desa-desa lainnya untuk memanfaatkan potensi lokal yang ada.
ADVERTISEMENT
Penulis: dr. Imanda Husna Silalahi
**
Pencerah Nusantara adalah gerakan pemuda yang berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer, khususnya bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta nutrisi di daerah terpinggirkan di Indonesia. Di tahun 2014, Pencerah Nusantara diadopsi oleh Kementerian Kesehatan RI menjadi program nasional bernama Nusantara Sehat. Pencerah Nusantara juga menjadi inisiatif pemuda yang berlokasi di 16 titik dan terdaftar pada peta online terbuka, Track SDGs.