Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alien dan Obsesi Eksplorasi Luar Angkasa
13 Agustus 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Waode Nurmuhaemin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pekan-pekan lalu, Amerika kembali digegerkan soal UFO dan Alien. Tidak tanggung-tanggung direktur UFO bersaksi di depan senat tentang maraknya penampakan objek yang diduga Alien. Negara itu memang terobsesi sama Alien.
ADVERTISEMENT
Saya melihat dan menyaksikan bentuk Alien tidak lain dan tidak bukan dari film-film yang mereka produksi. Alhasil di kepala saya, dan mungkin juga di kepala semua orang gambaran Alien adalah makhluk mirip semut tapi dalam bentuk yang besar dan seukuran manusia. Itulah yang saya liat di banyak film Amerika.
Sejak tahun 1947, negara itu memang sudah bersinggungan dengan isu-isu UFO. Sejak saat itu laporan-laporan terus berdatangan namun tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah soal UFO.
Bahkan Laporan tentang Alien atau yang dikenal dengan objek mencurigakan sejak tahun 2021 ada 300 lebih laporan yang mengacu atau dicurigai sebagai UFO tersebut. Belum lagi laporan-laporan sebelum tahun tersebut tentu saja sudah sangat banyak.
ADVERTISEMENT
Ada satu unit di Pentagon yang baru didirikan 23 April 2023 lalu untuk khusus menyelidiki keberadaan Alien ini. Yaitu bagian direktorat UFO atau yang lebih spesifik yaitu All-Domain Anomaly Resolution Office (AARO) yang direkturnya telah bersaksi di senat bahwa semua laporan akan kecurigaan kedatangan Alien ke Bumi belum bisa dikatakan nyata.
Anehnya, hanya di Amerika sana Alien kerap terlihat dan berkunjung. di Indonesia kunjungan makhluk-makhluk astral serupa kuntilanak dan pocong frekuensinya lebih hiruk pikuk ketimbang Alien.
Bahkan ada orang yang hendak menonton Film Barbie sempat-sempatnya dicegat pocong. Mungkin pocongnya juga lagi gabut hingga minta diajak ke bioskop. Tentu saja hal ini mungkin bisa dijelaskan dari sisi antropologi.
ADVERTISEMENT
Mungkin karena Amerika sudah sangat maju dan menjadikan ruang angkasa sebagai industri strategis. Beda halnya negara kita, yang masih belum gegap gempita berurusan dengan perlombaan eksplorasi ruang angkasa, alhasil isu-isu yang kencang berembus juga masih skala-skala nasional yang tidak jauh-jauh dari urusan sembako.
Misalnya saja harga beras yang naik, minyak goreng yang menghilang, gas 3 kilo yang tidak lagi tersentuh tangan-tangan mampu namun enggan memakai gas 5 kilo. Perkara-perkara Alien terlalu rumit untuk kita gapai.
Tentang UFO atau piring terbang juga kerap kita saksikan dalam pertengkaran rumah-rumah tangga di Indonesia, bukan hanya piring-piring yang beterbangan, bahkan panci, wajan dan alat-alat dapur lainnya.
Biarpun misalnya Alien tidak sengaja muncul dan kesasar di negara kita pada suatu hari, tidak akan terlalu banyak yang excited. Budaya kita tidak terlalu akrab dengan Alien. Kita telanjur terpesona dengan penampakan makhluk-makhluk astral lokal yang kemunculannya selalu berhasil membuat merinding.
ADVERTISEMENT
Untuk kita, masalah Alien lebih seru dilihat di film. Sehingga keinginan senat Amerika untuk memaksa pemerintah buka mulut tentang kebenaran Alien mungkin hanyalah bagian dari rembesan satu kesatuan dengan masifnya program-program eksplorasi ruang angkasa yang mereka miliki.