Di Antara Berbagai Macam Bahaya, Dicintai Penyair Itu Paling Menakutkan
Konten dari Pengguna
7 Februari 2023 9:57
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Waode Nurmuhaemin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali, tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Begitu pula dengan Kahlil Gibran. Penyair kelas dunia ini , May Ziadah adalah sumber inspirasinya. Lebih dua puluh tahun mereka menjalin LDR, sehingga Kahlil Gibran mengembuskan napas terakhir di tahun 1931.
May Ziadah, mewarnai karya-karya Kahlil Gibran. Maka bacalah "Sang Nabi" dan karya-karya Gibran yang lain. Kata-katanya begitu menyihir. Mereka tidak pernah bertemu karena dipisahkan tempat yang sangat jauh, Kahlil Gibran di New York dan May Ziadah di Mesir.
Cinta dan benci memang membuat orang menjadi terobsesi dalam bentuk yang serupa tapi tak sama. Perbedaannya begitu tipis. Kaisar Nero, kebencian membuatnya mampu membakar kota Roma dalam satu malam. Tapi untuk Chairil dan Kahlil Gibran, mencintai membuat mereka menghasilkan karya-karya maestro yang tidak lekang dimakan zaman.
Banyak bangunan bersejarah di dunia tercipta karena cinta . Taj mahal berdiri kokoh yang dibangun abad ke-17 di Kota Agra oleh Sultan Mughal, Shah Jahan, untuk mengenang ratunya, Mumtaz, yang mangkat ketika melahirkan anak mereka yang ke-14.
Orang yang mencintai akan mengerahkan energinya habis-habisan untuk menawan dan membahagiakan orang tersebut, begitu juga orang yang membenci akan mengerahkan seluruh tenaganya agar orang yang dibencinya menderita.
Sehingga ada nasihat legendaris yang mengingatkan kita untuk membenci dan mencintai dalam kadar yang biasa saja. Sebab pada akhirnya kebencian dan kecintaan yang berlebihan akan membuat kita jatuh dalam nestapa.
Satu-satunya cinta yang berlebihan yang disarankan adalah mencintai Allah. Sebab Allah Mahaadil dan tidak akan mengecewakan hamba-Nya. Mencintai manusia berlebihan itu berat, kamu tidak akan kuat. Tidak banyak orang yang bisa seperti Chairil dan Gibran merangkai kata-kata indah untuk mengabadikan perasaan mereka menjadi bentuk puisi yang universal.
Di zaman yang serba instan namun miskin literasi ini, romantisme tertinggi adalah ketika ditanya lagi di mana? Jawaban terindah adalah "di hatimu" tidak banyak orang yang mau berpayah-payah untuk merangkai kata menciptakan puisi-puisi maestro.
Chairil Anwar dan Kahlil Gibran dua orang yang mampu mengabadikan cinta menjadi syair-syair yang begitu indah. Kalau saat ini, ada yang mengatakan bahwa hati-hati kalau dicintai penyair mungkin sudah tidak tepat. Sebab, maestro-maestro sudah langka dan saat ini, orang lebih berbunga-bunga ditransferkan uang ketimbang dikirimkan puisi.