Ramalan Indonesia Gagal Menjadi Negara Maju

Waode Nurmuhaemin
Doktor Manajemen Pendidikan , Penulis Artikel dan Buku Pendidikan
Konten dari Pengguna
18 Januari 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Waode Nurmuhaemin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bendera Indonesia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Indonesia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia, telah lama bermimpi menjadi negara maju dan kekuatan ekonomi dunia. Semua itu dipertegas dengan visi indonesia emas 2045. Namun, mimpi menjadi negara maju tersebut kemudian dipatahkan oleh banyaknya ramalan yang mengatakan bahwa kans Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045 seolah rontok di tangan ramalan lembaga dunia maupun ahli ekonomi.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Universitas Indonesia , LPM FE UI mengeluarkan satu kajian atau “White paper" yang berjudul ”Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029". Ada beberapa hal yang ditekankan tentang kemungkinan Indonesia bisa saja gagal menjadi negara maju di tahun 2045 termasuk pertumbuhan ekonomi yang satu dekade belakangan hanya tumbuh di kisaran 5 persen.
Tentu saja ada beberapa masalah yang setali tiga uang dengan kajian LPM FE UI di atas yang masih saja menggerogoti negara ini sebagai masalah akut yang akan mengganjal Indonesia menjadi negara maju Dalam artikel ini, kita akan menggali rahasia di balik pencapaian bangsa yang tak kunjung sesuai ekspektasi, dan melihat bagaimana ambisi ini berhadapan dengan tantangan yang mungkin terabaikan
ADVERTISEMENT

1. Drama Sumber Daya Alam

Sumber daya alam Indonesia yang melimpah seharusnya menjadi kekuatan utama. Namun, mengapa kita masih terjebak dalam permainan drama eksploitasi yang tidak berkelanjutan? Sampai saat ini, Indonesia masih terus aja mengekspor raw material atau bahan mentah manajemen sumber daya alam yang kurang optimal telah menjadi pukulan besar bagi mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung dunia. Program hilirisasi yang digagas oleh Presiden Jokowi sejatinya menjanjikan kesejahteraan yang akan tercapai sekiranya program ini betul-betul terlaksana sebagaimana tujuan mulianya.

2. Teknologi dan Inovasi

Dunia maju dikuasai oleh teknologi dan inovasi. Tapi di mana posisi Indonesia dalam pertandingan ini? Mari kita telusuri bagaimana kurangnya fokus pada penelitian dan inovasi telah membuat kita tertinggal, dan mengapa kita harus segera bangun dari tidur panjang ini.
ADVERTISEMENT
Contoh kecil saja, sana riset yang digelontorkan pemerintah setiap tahun di kampus-kampus masih sangat kecil dan mekanismenya administrasinya yang sangat ruwet membuat dosen enggan untuk berburu dana riset. Demikian juga dana riset yang diguyurkan untuk lembaga riset belum seberapa dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Tanpa dana yang memadai, inovasi-inovasi yang out of the box akan sangat sulit untuk dijalankan sehingga jumlah paten Indonesia sangat kecil dibanding dengan negara lain

3. Pendidikan: Masa Depan yang Tereduksi?

Dalam perjalanan menuju kejayaan, kita harus membicarakan pendidikan. Bagaimana mungkin kita menjadi negara maju jika sistem pendidikan kita belum siap menghadapi tantangan global? Pergantian kurikulum yang kerap terjadi membuat pendidikan negara ini riuh dan kehilangan arah.
ADVERTISEMENT
Kita harus segera membuat cetak biru yang akan menjadi mercusuar pendidikan kita. Hancurnya rangking PISA selama bertahun—tahun ibarat kecelakaan beruntun di jalan tol yang disambut dengan terpuruknya rangking kampus kita di dunia internasional. Problem-problem lain Pendidikan kita masih jadi pekerjaan rumah besar untuk diselesaikan.

4. Disparitas Infrastruktur masih menjadi Terowongan Gelap Pembangunan

Presiden Jokowi menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program unggulan dalam dua periode pemerintahannya. Jembatan dan jalan raya dibangun jor-joran di berbagai wilayah indonesia, namun demikian pemerintah hendaknya melihat secara cermat, fasilitas dan pembangunan infrastruktur apa yang paling dibutuhkan masyarakat dalam suatu wilayah sehingga tepat sasaran dan meningkatkan akses peningkatan perekonomian. Skala prioritas hendaknya diterapkan dengan bijak sehingga betul-betul menyentuh persoalan yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT

5. Memburu Hantu Korupsi

Di setiap sudut, hantu korupsi menghantui langkah-langkah kita. Apakah kita bisa mengusirnya agar bisa bebas bergerak menuju masa depan yang lebih cerah? Atau mempertahankan status quo di mana negara ini dibelenggu oleh persoalan korupsi yang sistemik. Hampir setiap hari kita menyaksikan kepala daerah dan birokrat papan atas ditangkap KPK.
Masyarakat skeptis akan pemerintahan yang bersih. Indeks korupsi kita pun belum menunjukkan kemajuan yang berarti bahkan skor IPK merosot tajam di tahun 2022 menjadi 34 di mana tahun sebelumnya adalah 38.
Beberapa faktor itu, kiranya berpotensi menghambat Indonesia menjadi negara maju tahun 2045, Seiring kita membuka pintu rahasia di balik mimpi Indonesia menjadi negara maju, sebagai bangsa , mari bersama-sama mencari solusi untuk melepaskan diri dari belenggu yang menghambat. Tantangan besar menanti, tetapi bersama, kita bisa mengubah dramatis cerita ini menjadi kisah keberhasilan yang memukau
ADVERTISEMENT