Konten dari Pengguna

4 Perbedaan Santa Claus dan Sinterklas, dari Asal sampai Penampilannya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
29 Desember 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan santa claus dan sinterklas - Sumber: pexels.com/@nietjuh/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan santa claus dan sinterklas - Sumber: pexels.com/@nietjuh/
ADVERTISEMENT
Tidak banyak orang tahu perbedaan Santa Claus dan Sinterklas, meskipun keduanya sering dianggap sama dalam budaya populer. Padahal, Santa Claus dan Sinterklas memiliki asal-usul yang berbeda, meski sama-sama identik dengan Natal dan kebaikan hati.
ADVERTISEMENT
Mengetahui perbedaan Santa Claus dan Sinterklas sangat penting. Khususnya untuk memahami akar budaya dan sejarah di balik tradisi Natal yang dirayakan atau dikenal saat ini.

Perbedaan Santa Claus dan Sinterklas

Ilustrasi perbedaan santa claus dan sinterklas - Sumber: pixabay.com/akirevarga
Santa Claus dan Sinterklas sering dianggap sebagai sosok yang sama karena keduanya terkait dengan perayaan Natal. Padahal sebenarnya ada beberapa perbedaan yang mendasar berdasarkan sejarah, budaya, dan tradisi.
Perbedaan Santa Claus dan Sinterklas bisa dicermati dari berbagai aspek, di antaranya sebagai berikut:

1. Asal-usul dan Nama

Sinterklas berasal dari Belanda. Nama "Sinterklaas" merupakan adaptasi dari nama Santo Nikolas, seorang uskup yang dikenal karena kebaikannya dalam membantu orang miskin. Ia hidup pada abad ke-4 di Myra (sekarang Turki).
Sedangkan Santa Claus adalah nama versi Amerika dari Sinterklas yang berkembang di abad ke-18. Lebih tepatnya ketika imigran Belanda membawa tradisi Sinterklas ke Amerika. Sejak itulah Santa Claus mendapatkan karakteristik yang lebih modern dan global serta identik dengan perayaan Natal.
ADVERTISEMENT

2. Penampilan

Sinterklas digambarkan sebagai seorang uskup tua yang mengenakan jubah uskup berwarna merah, dengan mitra (topi uskup) dan tongkat gembala. Ia sering ditemani oleh asistennya, Zwarte Piet, dalam tradisi Belanda.
Sebaliknya, Santa Claus penampilannya lebih santai, berupa pria gemuk dengan janggut putih lebat, mengenakan pakaian bulu merah dengan topi merah. Berdasarkan buku Sinterklas: Natal dalam Jerat Kapitalisme, Frengki Napitupulu, (2020), gaya ini pertama kali dipopulerkan oleh ilustrasi Coke di abad ke-20.

3. Tradisi dan Perayaan

Sinterklas identik dengan perayaan yang dilaksanakan, terutama di Belanda dan Belgia, pada tanggal 5 Desember (malam sebelum Hari Santo Nikolas). Anak-anak biasanya akan meletakkan sepatu di dekat perapian dan menerima hadiah kecil atau permen.
Sementara Santa Claus muncul dalam tradisi Natal modern, terutama pada malam Natal (24 Desember), memberikan hadiah kepada anak-anak melalui cerobong asap. Ia biasanya dikenal dengan kereta salju yang ditarik oleh rusa terbang.
ADVERTISEMENT

4. Filosofi dan Pengaruh Budaya

Sinterklas dekat dengan akar religius sebagai penghormatan kepada Santo Nikolas. Tradisinya sering disertai cerita moral untuk anak-anak.
Sedangkan Santa Claus dianggap lebih komersial dan universal. Mengedepankan kebahagiaan Natal serta semangat memberi tanpa terlalu menonjolkan asal-usul keagamaannya.
Di antara perbedaan Santa Claus dan Sinterklas, terdapat juga kesamaan di antara mereka. Keduanya adalah simbol kebaikan, pemberian, dan kebahagiaan bagi anak-anak selama musim perayaan. (DNR)