Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa Arti Ekspektasi? Ini Pengertian, Contoh, dan Dampaknya dalam Kehidupan
15 Desember 2023 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kata ekspektasi tentunya sudah tidak asing didengar. Istilah ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Lalu, apa arti ekspektasi sebenarnya?
ADVERTISEMENT
Ekspektasi merujuk pada harapan atau keyakinan yang kita miliki tentang bagaimana suatu hal seharusnya terjadi atau bagaimana seseorang seharusnya bertindak.
Dalam kehidupan sehari-hari, ekspektasi dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, merencanakan, dan bertindak. Berikut penjelasannya.
Apa Arti Ekspektasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspektasi diartikan sebagai pengharapan, yakni gambaran mental tentang bagaimana kita menginginkan atau mengharapkan sesuatu terjadi di masa yang akan datang.
Hal ini bisa berkaitan dengan harapan akan hasil dari suatu peristiwa, perilaku orang lain, atau pencapaian yang ingin kita raih. Ekspektasi juga dapat terbentuk oleh pengalaman masa lalu, norma sosial, dan nilai-nilai personal yang kita anut.
Namun, penting untuk diingat bahwa ekspektasi tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Ada kalanya ekspektasi yang terlalu tinggi atau tidak realistis bisa menyebabkan kekecewaan atau ketidakpuasan.
ADVERTISEMENT
Mengelola ekspektasi dengan bijak merupakan kunci untuk menjaga keseimbangan antara harapan dan kenyataan. Ini melibatkan kemampuan untuk memahami batasan-batasan yang realistis, tidak hanya dalam hal apa yang diharapkan dari diri sendiri tetapi juga dari orang lain.
Contoh Ekspektasi
Ekspektasi hadir dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh ekspektasi yang sering muncul:
1. Hubungan Percintaan
Dalam hubungan percintaan, seseorang mungkin memiliki ekspektasi tentang bagaimana pasangannya seharusnya bertindak atau merespons suatu situasi. Ini bisa berupa harapan akan dukungan emosional, komunikasi yang baik, atau tingkat komitmen tertentu.
2. Dunia Kerja
Sebagai contoh, seseorang yang memasuki dunia kerja mungkin memiliki ekspektasi akan pencapaian target, promosi, atau tanggung jawab tertentu dalam pekerjaan.
3. Kehidupan Sosial
Ekspektasi juga sering muncul dalam kehidupan sosial, seperti ekspektasi terhadap sikap ramah, sopan, dan menghormati orang lain dalam berinteraksi. Kemudian, penggunaan bahasa yang sopan, menghormati ruang pribadi, dan perilaku yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Dampak Ekspektasi yang Terlalu Tinggi
Ekspektasi yang terlalu tinggi bisa memiliki sejumlah dampak yang cukup signifikan, baik pada individu maupun lingkungan sekitarnya. Beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat ekspektasi yang terlalu tinggi antara lain:
1. Stres dan Kecemasan Berlebihan
Ketika seseorang memiliki harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri atau situasi tertentu, hal ini bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Kecemasan akan ketidakmampuan mencapai ekspektasi tersebut juga bisa mengganggu kesejahteraan mental.
2. Kekecewaan yang Mendalam
Ekspektasi yang terlalu tinggi seringkali berujung pada kekecewaan yang mendalam ketika harapan tidak terpenuhi. Hal ini dapat memicu rasa putus asa, kehilangan motivasi, atau perasaan rendah diri.
3. Ketegangan dalam Hubungan
Ketika ekspektasi yang terlalu tinggi ditempatkan pada orang lain, hal ini dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan. Orang yang merasa terbebani oleh ekspektasi yang tidak realistis mungkin merasa tertekan atau tidak dihargai.
ADVERTISEMENT
4. Gangguan Kesehatan Mental
Pada kasus ekstrem, ekspektasi yang terlalu tinggi dan ketidakmampuan mencapainya dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan kronis, atau gangguan makan.
5. Pembatasan Potensi Kreativitas dan Inovasi
Ekspektasi yang terlalu tinggi bisa membatasi eksplorasi ide-ide baru atau risiko yang diperlukan untuk pertumbuhan pribadi atau profesional. Rasa takut akan kegagalan akibat ekspektasi yang tinggi bisa membatasi kreativitas dan inovasi.