Konten dari Pengguna

Apa Arti Fastabiqul Khairat? Ini Penjelasan dan Dalilnya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
14 September 2023 13:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Fastabiqul Khairat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Arti Fastabiqul Khairat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Arti fastabiqul khairat adalah berlomba-lomba dalam kebaikan. Ini merupakan prinsip yang mesti dimiliki setiap muslim.
ADVERTISEMENT
Prinsip fastabiqul khairat sendiri terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 148. Simak penjelasan selengkapnya mengenai fastabiqul khairat di bawah ini.

Makna Fastabiqul Khairat

Makna Fastabiqul Khairat. Foto: Unsplash
Mengutip buku Fastabiqul Khairat: Empat Siasat Jitu Memenangkan Perlombaan Berhadiah Surga oleh Khalid Abu Syadi, kata perlombaan dalam bahasa Arab adalah sibaq, yang berasal dari kata sabaqa, artinya "berusaha untuk menjadi yang pertama, baik itu dalam berlari atau hal-hal yang lain."
Jadi, fastabiqul khairat bermakna berusaha menjadi yang pertama dalam setiap kebaikan. Tentunya tujuannya adalah untuk mendapat ridha Allah Swt.
Mengutip modul yang dipublikasikan University of Muhammadiyah, Prof. Dr. Hamka menjelaskan lebih mendalam tentang fastabiqul khairat, yakni orang yang lebih dahulu melakukan kebaikan lebih tinggi derajatnya daripada orang yang melakukan kebaikan yang sama setelahnya.
ADVERTISEMENT

Dalil Mengenai Fastabiqul Khairat

Dalil Mengenai Fastabiqul Khairat. Foto: Pexels
Dalil utama fastabiqul khairat dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 148:
وَلِكُلٍّ وِّجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيۡهَا ‌ۚ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَيۡرٰتِؕ اَيۡنَ مَا تَكُوۡنُوۡا يَاۡتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Wa likullinw wijhatun huwa muwalliihaa fastabiqul khairaat; ayna maa takuunuu yaati bikumullaahu jamii'aa; innal laaha 'alaa kulli shai'in qadiir
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Selain itu, terdapat dalil lain dalam Al-Quran di mana Allah Swt. menyuruh hamba-Nya untuk berlomba-lomba, berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Berlomba Mendapatkan Ampunan

Berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Allah Swt. dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Hadid ayat 21:
"Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."

2 Berlomba dalam Kebaikan

Allah Swt. memerintahkan hamba-Nya untuk berlomba dalam kebaikan di tengah karunia yang Dia berikan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 48:
"Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan."
ADVERTISEMENT

3. Berlomba Meraih Kenikmatan Surga

Berlomba-lomba dalam kebaikan akan diberi balasan kenikmatan surga yang luar biasa. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Muthaffifin ayat 22-26:
"Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba."
(DEL)