Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Arti Narsis? Ini Penjelasan tetang Narcissistic Personality Disorder
20 Juli 2023 15:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti narsis atau narsisme adalah kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri, yang ditandai dengan sikap percaya diri berlebih, sikap arogan, dan egois.
ADVERTISEMENT
Sifat narsis cukup sering tertukar dengan gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder). Padahal keduanya amat sangat berbeda. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Narsis?
Sifat narsis seperti yang dijelaskan dalam KBBI, sikap peduli pada diri sendiri. Jika dalam taraf normal, sifat narsis umumnya terlihat menjengkelkan dan tidak merugikan orang lain.
Namun, mengutip dari Mayo Clinic, narsis bisa termasuk kondisi kesehatan mental ketika seseorang memiliki rasa kepentingan diri sendiri yang terlalu tinggi atau berlebihan.
Istilah narsis atau narsisme sendiri muncul pertama kali sekitar 2.000 tahun yang lalu, saat Ovid menulis legenda tentang Narcissus. Narcissus adalah pemburu Yunani cantik yang sangat jatuh cinta melihat bayangan dirinya sendiri di kolam air.
ADVERTISEMENT
Sementara konsep narsisme diperkenalkan Sigmund Freud. Salah satu teori narsisme paling populer dari Freud menjelaskan bahwa narsisme adalah perasaan cinta pada diri sendiri yang disertai kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri, kagum pada diri sendiri hingga sangat memperhatikan kecakapan atau kecantikannya.
Mengenal Narcissistic Personality Disorder
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian di mana orang memiliki pendapat yang berlebihan tentang diri mereka sendiri. Mereka juga sangat membutuhkan kekaguman dan perhatian orang lain.
Orang yang menderita NPD mungkin tidak bahagia dan kecewa ketika mereka tidak menerima pujian yang mereka yakini pantas mereka dapatkan.
Orang lain mungkin menganggap mereka sombong dan mungkin tidak senang berada di dekat mereka. Oleh karena itu, NPD dapat menyebabkan masalah di banyak bidang kehidupan seseorang.
ADVERTISEMENT
Merangkum dari situs Inverse, dari tinjauan 437 studi tentang narsisme dan agresi yang melibatkan lebih dari 123.000 peserta, ditemukan bahwa narsisme terkait dengan peningkatan agresi sebesar 21% dan peningkatan kekerasan sebesar 18%.
Agresi adalah perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti orang lain yang tidak bersalah. Sementara kekerasan adalah agresi yang melibatkan kerusakan fisik yang ekstrem seperti cedera atau kematian.
Peserta penelitian dengan tingkat narsisme tinggi menunjukkan tingkat agresi fisik, agresi verbal, menyebarkan gosip, mengintimidasi orang lain, dan bahkan bersikap agresi terhadap orang yang tidak bersalah. Mereka menyerang dengan penuh kemarahan dan berdarah dingin.
Orang-orang dengan NPD menganggap diri mereka superior dan tidak segan-segan menyerang orang lain yang mereka anggap inferior. Mereka juga tidak memiliki rasa empati.
ADVERTISEMENT
Jadi kesimpulannya, semakin tinggi tingkat narsisme, semakin tinggi tingkat agresi.
NPD dapat mempengaruhi hingga 6,2% dari populasi. NPD juga lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Orang dengan NPD dapat mengatasi gangguan tersebut dengan terapi bicara dan perubahan gaya hidup tertentu.
Itulah penjelasan mengenai narsis dan NPD. Semoga membantu dan bermanfaat, ya!
(DEL)