Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apa Itu Elongasi dalam Astronomi? Ini Penjelasan Lengkapnya
3 Maret 2025 21:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apa itu elongasi? Istilah elongasi ini banyak dikenal dalam ilmu Astronomi . Namun, istilah tersebut memiliki definisi khusus yang penting untuk diketahui bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain disebut dalam ilmu Astronomi, istilah elongasi ini juga banyak digunakan saat menentukan hilal bulan baru dalam Kalender Hijriah. Bahkan elongasi juga dijadikan sebagai kriteria dalam menentukan tanggal di kalender Islam.
Mengenal Apa Itu Elongasi dalam Ilmu Astronomi
Penentuan tanggal baru dalam kalender Hijriah penting untuk dilakukan dengan cermat. Dalam penentuan ini, dikenal sebuah istilah elongasi. Apa itu elongasi dalam ilmu Astronomi? Istilah elongasi ini merujuk pada suatu sudut yang terbentuk antara matahari dan planet lainnya.
Dikutip dari dalam buku berjudul Persiapan Olimpiade Astronomi, Ridwan Abdullah Sani, Fahruroji (2016: 174), sudut elongasi adalah sudut yang dibentuk oleh matahari dan planet jika dilihat dari Bumi. Jika dilihat di langit maka sudut elongasi terlihat sebagai jarak sudut antara planet dan matahari.
ADVERTISEMENT
Adanya sudut elongasi ini digunakan sebagai salah satu tolok ukur dalam menentukan kalender Hijriah. Istilah ini biasanya digunakan untuk melihat hilal bulan baru sesuai dengan perhitungan kalender Hijriah.
Mengutip dari dalam buku berjudul Sistem Penanggalan Aboge Dalam Perspektif Astronomi, Muhamad Zainal Mawahib (2023: 59), kriteria imkan al-ru’yah atau neo visibilitas hilal menurut MABIMS dalam penentuan takwim Hijriah dan awal bulan Hijriah yaitu tinggi hilal minimal tiga derajat dari ufuk dan jarak lengkung atau sudut elongasi bulan ke matahari tidak kurang dari 6,4 derajat.
Parameter jarak lengkung atau sudut elongasi yang ditunjuk adalah dari pusat bulan ke matahari. Kriteria ini mulai diterapkan dalam penyusunan takwim Hijriah pada tahun 2018 M atau 1439 H.
ADVERTISEMENT
Namun pemerintah Indonesia mulai menerapkan kriteria ini untuk menetapkan awal bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah pada tahun 1443 H. Kriteria ini dianggap lebih akurat dan tepat digunakan untuk menentukan penanggalan Hijriah di Indonesia.
Maka dari itu, kriteria ini masih digunakan terus hingga saat ini untuk menentukan tanggal baru dalam kalender Hijriah. Kriteria ini juga digunakan di beberapa negara di Asia Tenggara.
Baca juga: Arti Kata Molekul, Ciri-ciri, dan Contohnya
Demikian pembahasan mengenai apa itu elongasi yang dikenal dalam ilmu Astronomi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai istilah yang digunakan dalam ilmu Astronomi. (DAP)