Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Al-Amin Gelar Rasulullah SAW dan Sejarahnya
5 April 2023 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Arti Al-Amin sebagai gelar Rasulullah SAW perlu diketahui semua umat muslim . Ini merupakan satu dari beberapa gelar yang diberikan kepada Rasulullah, berikut informasinya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, Rasulullah SAW merupakan sosok teladan bagi umat muslim, sehingga beberapa gelar yang diberikan bisa menjadi cerminan bagi umatnya. Nah, salah satu gelar yang mungkin jarang diketahui adalah Al-Amin, ini pengertian dan sejarahnya.
Pengertian Al-Amin sebagai Gelar Rasulullah SAW
Dikutip dari laman Gramedia, gelar Al-Amin yang diberikan kepada Rasulullah memiliki arti dapat dipercaya. Adapun gelar ini diberikan karena keteladanan Rasulullah yang bersikap amanah, dapat dipercaya, dan juga jujur.
Gelar ini diberikan oleh penduduk Makkah secara langsung kepada Rasulullah berkat keteladanannya dan sikap baiknya yang telah menjadi panutan dan dijunjung tinggi oleh penduduk kota tersebut.
Gelar ini juga tidak diberikan secara sembarang, melainkan banyak orang yang menyadari bahwa Nabi Muhammad merupakan sosok yang jujur, terutama ketika beliau berdagang dengan mengatakan apa adanya mengenai kondisi barang dagangannya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Rasul juga tidak mengambil keuntungan dalam menentukan harga jual dagangannya. Jadi, selain amanah dalam berdagang, Nabi Muhammad juga dikenal begitu baik hati ketika melakukan dagang.
Lantas, bagaimana sih sejarah pemberian gelar Al-Amin kepada Rasulullah SAW? Berikut sejarah singkatnya.
Sejarah Pemberian Gelar Al-Amin
Ketika Nabi Muhammad berusia 35 tahun, terdapat kejadian besar di Makkah yang sangat merugikan, yakni terjadi banjir bandang yang cukup masif di Masjidil Haram sehingga merusak Ka’bah.
Dengan demikian, kaum Quraisy ingin segera memperbaiki Ka’bah yang tengah rusak dan terjadi perdebatan yang cukup hebat mengenai siapa orang yang layak untuk meletakkan Hajar Aswad.
Perdebatan ini pun menemukan titik terang ketika Abu Umayyah bin Mughirah memberikan solusi, yakni ia berkata bahwa siapapun yang melangkahkan kaki pertama kali ke pintu as-Shofa, maka dialah yang akan menentukan peletakan Hajar Aswad nantinya.
ADVERTISEMENT
Nah, orang pertama yang melewati pintu tersebut adalah Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, kaum Quraisy berkata bahwa Nabi Muhammad adalah Al-Amin, yang sudah ditakdirkan membawa amanah untuk melakukan peletakan Hajar Aswad.
Bersama dengan para pimpinan kabilah, Rasulullah SAW dibantu untuk meletakkan Hajar Aswad kembali ke tempat semula. Semenjak saat itu, Rasulullah diberikan gelar Al-Amin dan telah diakui oleh masyarakat.
Selain Al-Amin, sejatinya masih ada beberapa gelar Nabi Muhammad SAW yang perlu diketahui, seperti Al-Mahiy, Al-Hasyir, Nabiyurrahmah, dan Nabiyunttaubah.
Demikianlah informasi mengenai arti Al-Amin sebagai gelar Rasulullah SAW dan sejarah singkatnya. Semoga bermanfaat.
(AA)